PAMEKASAN, MaduraPost – Dalam sebuah aksi heroik yang membawa angin segar ke hati masyarakat, Polres Pamekasan, Jawa Timur, melaksanakan sebuah pertunjukan keadilan yang luar biasa.
Hal ini kemudian diungkap dengan menggelar konferensi pers mengenai hasil Operasi Pekat Semeru 2024 dan KRYD, pada Rabu yang bersejarah, 3 April 2024, di Lapangan Apel Polres Pamekasan.
Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, memimpin agenda penting tersebut, yang tidak hanya dihadiri oleh figur-figur penting dari Forkopimda Kabupaten Pamekasan.
Di antaranya PJU Polres Pamekasan, dan Kapolsek Jajaran Polres Pamekasan, tapi juga oleh para penjaga nilai – tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Di bawah sinar mentari yang membakar semangat keadilan, AKBP Jazuli Dani Iriawan menyampaikan bahwa selama gelombang keadilan dari tanggal 19 hingga 30 Maret 2024, serta KRYD yang berlangsung dari 28 Maret hingga 3 April 2024.
Menurutnya aparat telah berhadapan langsung dengan kejahatan yang meresahkan, dari premanisme hingga narkoba, dengan keberhasilan menangkap 32 pelaku kejahatan dalam drama hukum yang mendebarkan.
“Operasi ini merupakan simfoni keadilan yang kami persembahkan untuk menjaga ketentraman Kabupaten Pamekasan menjelang bulan suci Ramadhan 1445 H/2024,” ujar Kapolres dengan nada penuh kemenangan.
Seakan menjadi puncak dari opera keadilan yang mengharukan, dilanjutkan dengan pemusnahan ribuan botol minuman keras dan pemotongan knalpot brong yang berisik, sebagai simbol dari penghancuran segala bentuk kejahatan yang meracuni masyarakat.
Acara pemusnahan tersebut menjadi tontonan yang mendidik, disaksikan oleh mata-mata yang berharap pada dunia yang lebih baik; dari forkopimda hingga tokoh agama dan masyarakat.
Penutup dari hari historis itu tidak hanya menandai kemenangan melawan kejahatan, tapi juga merupakan pernyataan keras Polres Pamekasan dalam membela keheningan dan kedamaian di tengah persiapan bulan Ramadhan.
Seruan keras AKBP Jazuli Dani Iriawan dan timnya menggema, menjanjikan era baru di Pamekasan – era di mana keadilan dan ketertiban menjadi nyanyian harian.***





