SAMPANG, MaduraPost – Ratusan massa ya g tergabung dalam Forum Masyarakat (Format) menggelar demo di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang Jawa Timur. Selasa, 31/01/2023.
Aksi demonstrasi tersebut buntut dari dugaan kongkalikong Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang dalam perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) beberapi hari yang lalu.
Hal tersebut dikatakan oleh Kordinator lapangan (Korlap) aksi Aziz Haruna. Ia menduga dalam perekrutan PPS, KPUD Sampang sangat manipulatif.
“Pelaksanaan rekrutmen PPS pada Pemilu 2024 banyak yang tidak beres,” ucap Aziz Haruna.
Pihaknya berharap KPUD Sampang membuka semua data hasil dari tes PPS yang digelar oleh PPK Kecamatan Sampang terutama di Kecamatan Karang Penang.
“Panitia pemilu itu bukanlah tim sukses, melainkan bagian dari kelompok yang mempunyai kewajiban dalam suksesnya pemilihan,” lanjutnya.
“PPS itu wajib berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes), karena itu sudah jelas dalam aturan, namun fakta dilapangan sangatlah berbeda,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Blu’uran, H Moh Faruk meminta kepada pihak yang berwenang untuk mengaudit keuangan di KPU.
“Dengan dugaan-dugaan yang kuat, kami meminta keuangan perlu diaudit, agar bisa menemukan titik terang supaya oknum Komisioner KPU yang bermain bisa diketahui,” ungkap Faruk.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang saat menemui para pemdemo memilih lebih irit bicara. Pihaknya hanya mengatakan apa yang dilakukan oleh KPU Sampang dalam perekrutan PPS sudah sesuai aturan.
““Pihaknya sudah melakukan penjaringan sesuai dengan prosedur yang ada,” pungkasnya.






