Pemuda di Pamekasan Duga Akun Facebook Thariq Aziz Jayana Anti Islam

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 27 Juli 2021 - 06:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu akun facebook yang menyebut burdah berkerumun bentuk kekonyolan dan kebodohan.

Salah satu akun facebook yang menyebut burdah berkerumun bentuk kekonyolan dan kebodohan.

PAMEKASAN, MaduraPost – Perihal akun Facebook Thariq Aziz Jayana yang dalam postingan Facebooknya menganggap pembacaan Burdah adalah sebuah kegiatan yang mempertontonkan kekonyolan yang riskan dan kebodohan itu ternyata kini kian menjadi sorotan elemen masyarakat, Senin (26/7/2021).

Sebab, menurut Moh. Hadi yang merupakan salah seorang tokoh pemuda di Pamekasan, statementnya (akun Facebook Thariq Aziz Jayana, red) itu sangat berlebihan, menyesatkan dan jauh dari adat budaya masyarakat khususnya masyarakat Madura.

“Meskipun kata dia tidak ada referensinya dan apapun alasannya, membaca Burdah atau Shalawat Nabi itu adalah hal yang sangat baik, dan yang jelas hal itu merupakan sebuah do’a dengan harapan mendapat syafaat Rasulullah dan Ridho Allah SWT, agar wabah tersebut dihilangkan dari muka bumi ini,” katanya, Senin (26/7/2021).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Ditengah Pandemi Virus Corona, Pengunjung dan Penjual di Pasar 17 Agustus Tidak Menggunakan Masker

Nah, kalau Thariq Aziz Jayana itu menganggap bodoh dan konyol hal tersebut berarti dia (Thariq Aziz Jayana, red) tidak berharap musibah ini cepat berlalu atau ada hal lain sebut Hadi (akrab disapa) yang ia harapkan sehingga dia berkata seperti itu.

“Saya rasa, dia hanya ingin menunjukkan atau ingin menutupi kalau dirinya sebenarnya anti Burdah bahkan mungkin anti Islam, dan atau dia ingin menunjukkan kepada khalayak kalau dirinya benar-benar pro Pemerintah, atau bisa saja dia hanya ingin dipuji-puji,” tukasnya.

Karena yang jelas, tambah Hadi yang sejatinya juga merupakan mantan aktivis di Kabupaten Pamekasan, pembacaan Burdah atau Shalawat Nabi dengan membawa obor yang akhir-akhir ini dilakukan oleh masyarakat Madura itu bukan konyol dan bodoh serta bukan tanpa alasan, tapi itu merupakan salah satu ikhtiar dalam menanggulangi wabah tersebut.

Baca Juga :  Laka Maut Kembali terjadi di Jalan Raya Talang Siring Pamekasan

“Justru saya sendiri sangat menyayangkan apa yang telah dikatakannya. Sebab kalau dia melek dengan beberapa fakta yang jelas-jelas menimbulkan kerumunan seperti di pasar-pasar, kenapa dia tidak mengatakan konyol dan bodoh kepada Pemerintah. Kok malah kegiatan yang islami yang dibilang seperti itu,” kesalnya.

Sementara itu, melalui hubungan via WhatsApp-nya, Thariq Aziz Jayana menyatakan, hal itu dirinya sebut konyol karena perbuatan tersebut melanggar aturan Pemerintah. Sebab kata dia, dilakukan secara berkerumun dan jelas-jelas itu melanggar aturan pemerintah.

“Disebut pembodohan, karena tidak ada dalam ajaran agama yang memerintahkan agar melakukan pembacaan Burdah secara berkerumun di tengah masa pandemi. Saya tidak menemukan satu refrensi pun yang memerintahkan itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Niat Cuci Baju, Ibu Bersama Putrinya Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Begendel Tambelangan Sampang

Ditegaskannya, bahwasanya boleh melakukan pembacaan Burdah asal dilakukan secara personal di rumah masing-masing atau dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Karena saya sendiri setiap malam Jumat rutin membaca Burdah, tapi di masa pandemi ini saya hanya lakukan di rumah saja. Tidak mengundang kerumunan,” katanya.

Jadi menurutnya, dari postingan itu dirinya berharap agar semua elemen masyarakat tidak melakukan kerumunan sebagaimana anjuran Pemerintah dan medis. Sebab hal itu tambah dia, akan membuat kluster penyebaran wabah yang lebih besar.

“Dan, saya juga berharap agar para tokoh agama (termasuk kiai) ikut andil dalam memberikan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan kerumunan, sebab dengan cara itu, maka kita telah berikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 ini,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya
Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total
Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar
Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura
Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025
Warga Sampang Temukan Bayi di Semak-Semak, Polisi Buru Pelaku
Diterjang Ombak, Perahu Nelayan di Pamekasan Hancur Saat Hampir Sandar
Polres Sampang Gerebek Judi Kartu di Desa Tlambah, 7 Orang Diamankan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:28 WIB

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya

Selasa, 15 April 2025 - 12:46 WIB

Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total

Minggu, 13 April 2025 - 05:32 WIB

Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar

Kamis, 10 April 2025 - 07:18 WIB

Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura

Rabu, 9 April 2025 - 19:42 WIB

Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025

Berita Terbaru

Haikal Wahidin Al Husein saat menunjukkan surat pengaduan dari Mapolres Sampang.

Hukum & Kriminal

Sepeda Motor PCX Raib Dibawa Kabur Teman, Pemuda di Sampang Lapor Polisi

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:43 WIB