SUMENEP, MaduraPost – Pendataan kerusakan dan penyaluran bantuan untuk warga terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di Pulau Sapudi masih terkendala jarak antar rumah yang berjauhan.
Letak geografis pulau yang terpisah-pisah ini membuat proses asesmen dan distribusi logistik berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo menyebutkan, bahwa medan geografis Pulau Sapudi menjadi tantangan terbesar tim yang melakukan penilaian kerusakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jarak rumah dengan rumah yang lain jauh, itu salah satu yang agak sedikit memperlambat berkaitan dengan pendataan. Tapi kami berusaha maksimal agar segera selesai,” ujar Bupati Fauzi, Jumat (3/10).
Meskipun begitu, Bupati Fauzi optimistis seluruh proses asesmen bisa rampung pada minggu ini.
Selain pendataan, Pemkab Sumenep juga tengah menyusun rencana rehabilitasi rumah warga terdampak.
Bupati Fauzi mengatakan, program perbaikan rumah ditargetkan dapat dimulai awal pekan depan, sekitar Senin atau Selasa.
Namun, skema bantuan masih dalam tahap finalisasi, apakah akan diberikan dalam bentuk tunai atau melalui gotong royong dengan sumber dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dan BAZNAS.
“Paling tidak bantuan sudah masuk dulu. Untuk rehab, sedang kita rapatkan apakah nanti berbentuk uang atau dibangunkan secara gotong royong,” jelasnya.
Data terbaru dari BPBD Sumenep menunjukkan, sebagian besar kerusakan rumah warga masuk kategori ringan dan sedang. Secara rinci, terdapat 130 rumah rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 101 rumah rusak berat, dan 10 rumah rusak sangat berat.
Fasilitas publik dan sarana pendidikan juga mengalami dampak gempa, meskipun mayoritas kerusakan masih tergolong ringan hingga sedang.
Di tempat ibadah, tercatat 10 bangunan rusak ringan, 9 rusak sedang, dan 3 rusak berat. Sementara fasilitas pendidikan meliputi 4 bangunan rusak ringan, 2 rusak sedang, dan 1 rusak berat.
Meski proses pendataan menghadapi tantangan, Pemkab memastikan distribusi logistik tetap berjalan.
Saat ini, tujuh tim gabungan yang terdiri dari BPBD dan sejumlah instansi terkait telah dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke titik terdampak di Kecamatan Gayam dan Nonggunong.
Bupati Fauzi menegaskan, fokus utama pemerintah kabupaten adalah memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi sambil menyiapkan program pemulihan jangka menengah.
“Kami ingin tidak ada satu pun masyarakat yang terabaikan. Semua harus mendapatkan perhatian yang sama,” tutupnya.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost