Pemkab Sumenep Genjot Penguatan Ekonomi Lokal Meski Alami Pengetatan Anggaran

Avatar

- Jurnalis

Sabtu, 19 April 2025 - 19:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFIL. Potret Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, saat sambutan dalam sebuah rapat yang ia pimpin di kantor setempat. (Istimewa for MaduraPost)

PROFIL. Potret Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, saat sambutan dalam sebuah rapat yang ia pimpin di kantor setempat. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mencari formula tepat untuk memperkuat perekonomian daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

Salah satu langkah konkret yang ditempuh yakni dengan memaksimalkan potensi sektor-sektor unggulan yang dimiliki.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto menyampaikan, bahwa penguatan ekonomi lokal akan didorong melalui pendekatan berbasis wilayah, perluasan akses terhadap layanan keuangan, peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM), pengendalian inflasi, serta optimalisasi pendapatan daerah.

“Pendekatan ekonomi berbasis kawasan menjadi fokus penting dalam strategi ini. Sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang kami miliki akan kami dorong agar menjadi tulang punggung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Arif dalam keterangannya belum lama ini, Sabtu (19/4).

Baca Juga :  Miris! Ketua TRCPPA Indonesia Sebut Satgas PPKS UNIBA Madura Tak Berguna: Bubarkan Saja

Ia juga menekankan pentingnya peran inovasi dan pemberdayaan masyarakat dalam mendorong tumbuhnya sektor-sektor strategis tersebut.

“Kami ingin sektor unggulan ini benar-benar berfungsi sebagai penggerak utama ekonomi daerah. Karena itu, inovasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat kami dorong,” ungkapnya.

Dalam bidang akses keuangan, Arif menjelaskan bahwa melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pihaknya berkomitmen memperluas jangkauan layanan keuangan, termasuk ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Program ini, menurutnya, tak hanya memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan keuangan, tapi juga bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas keuangan.

Baca Juga :  Innalilahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Ketua DPD Gerindra Jatim Meninggal Dunia

“Dengan akses keuangan yang lebih terbuka, masyarakat bisa menjadi lebih mandiri dalam mengatur ekonomi keluarga mereka dan meningkatkan taraf hidupnya,” ucap Arif.

Di sisi lain, Pemkab Sumenep juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas SDM. Arif menyebut, bahwa pengembangan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan menjadi fondasi utama agar masyarakat lebih kompetitif dan mampu berkontribusi pada pembangunan.

Terkait stabilitas ekonomi, Pemkab Sumenep pun mengikuti arahan nasional dalam menekan laju inflasi di angka 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.

Baca Juga :  Target Capaian Vaksinasi di Banyuates 600 Orang Perhari

Kebijakan ini ditujukan untuk menjaga kestabilan harga, menjamin kepastian bagi dunia usaha dan investasi, serta melindungi daya beli masyarakat.

Sementara itu, dalam upaya menambah pendapatan asli daerah (PAD), Pemkab Sumenep gencar melakukan intensifikasi pada sektor perpajakan dan retribusi daerah. Tak hanya itu, mereka juga mengeksplorasi berbagai sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk mendukung pembangunan.

“Berbagai langkah ini kami rancang agar pertumbuhan ekonomi Sumenep berjalan secara berkelanjutan. Kami juga terus menggali potensi lokal agar mampu menopang program-program pembangunan ke depan,” jelas Arif.***

Penulis : Miftahol Hendra Efendi

Editor : Nurus Solehen

Sumber Berita : Redaksi MaduraPost

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

RUPS Bank Jatim 2025 Disebut Terkelam, Jaka Jatim Desak Gubernur Bongkar Dugaan Kredit Fiktif Rp569,4 Miliar
Jaka Jatim Desak KPK Tetapkan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Hibah Gubernur
Gejolak Politik Desa di Sampang: 11 Operator Diberhentikan di Banyuates, Siskeudes Mandek, Warga Gedor Kantor DPMD
Kisruh Siskeudes di Sampang: 11 Desa Terblokir, Operator Dipecat Sepihak Tanpa Prosedur di Banyuates
Kekayaan Kepala Disporabudpar Sampang Naik Hampir Rp2 Miliar dalam Setahun, Tanpa Utang
Menanti Demokrasi Desa: Jeritan Warga Sampang di Tengah Penundaan Pilkades
Aksi Jilid II, BMM Pamekasan Pertanyakan Pengadaan Mobil Dinas dan Permintaan Jatah Proyek
Kisruh Pemindahan Kantor Desa Tebanah Sampang, Perangkat dan BPD Tolak Tekanan Mentor

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:14 WIB

RUPS Bank Jatim 2025 Disebut Terkelam, Jaka Jatim Desak Gubernur Bongkar Dugaan Kredit Fiktif Rp569,4 Miliar

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:54 WIB

Jaka Jatim Desak KPK Tetapkan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Hibah Gubernur

Senin, 19 Mei 2025 - 20:09 WIB

Gejolak Politik Desa di Sampang: 11 Operator Diberhentikan di Banyuates, Siskeudes Mandek, Warga Gedor Kantor DPMD

Senin, 19 Mei 2025 - 18:31 WIB

Kisruh Siskeudes di Sampang: 11 Desa Terblokir, Operator Dipecat Sepihak Tanpa Prosedur di Banyuates

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:44 WIB

Kekayaan Kepala Disporabudpar Sampang Naik Hampir Rp2 Miliar dalam Setahun, Tanpa Utang

Berita Terbaru