SUMENEP, MaduraPost – Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Dewi Khalifah mengatakan, saat ini intensitas distribusi barang dan orang di Pelabuhan Kalianget sudah sangat padat, sehingga membutuhkan pelabuhan alternatif sebagai penghubung dari kepulauan lainnya. Selasa, 4 Juli 2023.
Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengharapkan keberadaan dermaga Pelabuhan Dungkek menjadi pelabuhan alternatif dari dermaga Pelabuhan Kalianget.
“Pelabuhan Dungkek menjadi pelabuhan alternatif untuk penghubung bagi pelabuhan lain di kepulauan, yakni ke Pulau Gili Iyang, Sapeken, Kangean, Sapudi, dan Raas termasuk ke Masalembu dan Karamian,” kata Wabup Dewi Khalifah pada saat Peresmian Dermaga Pelabuhan Dungkek dan GIli Iyang Kecamatan Dungkek, Selasa (4/7).
Pihaknya menerangkan, Pelabuhan Dungkek menjadi penyangga guna membantu keberadaan Pelabuhan Kalianget.
Pastinya, untuk menampung kegiatan bongkar muat penumpang dan barang, sehingga aktivitas di pelabuhan lebih terkendali.
“Tentu saja, pemerintah daerah ingin kehadiran pelabuhan itu, benar-benar memberikan efek positif bagi peningkatan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat,” kata Wabup Dewi Khalifah menuturkan.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang telah membantu pembangunan dermaga Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, melalui Bantuan Keuangan (BK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
“Pembangunan dua dermaga itu, berasal dari dana bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp60 miliar, perinciannya revitalisasi pembangunan Pelabuhan Dungkek Rp41.650.000.000,- dan pembangunan Pelabuhan Gili Iyang Rp17.795.000.000,-,” kata di menguraikan.
Sementara peresmian Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Pulau Gili Iyang Kecamatan Dungkek, dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita bunga.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan Kabupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi mengungkapkan, Pelabuhan Dungkek memiliki panjang trestle 140 meter.
Kemudian, lebar 7 meter dan panjang jetty 42 meter, lebar 8 meter, serta memiliki fasilitas penunjang lain, seperti gedung kantor, terminal penumpang, area parkir, genset dan tandon air.
Sedangkan Pelabuhan Gili Iyang memiliki panjang trestle 195 meter dengan lebar 3,5 meter, sedangkan untuk jetty memiliki panjang 33 meter dengan lebar 8 meter.
Pihaknya berharap, pembangunan Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang menjadi pelabuhan penumpang lokal, sehingga bisa efektif sebagai terminal penghubung antar daerah ke daerah lain.
“Tentu guna melancarkan arus perdagangan untuk memajukan perekonomian daerah,” kata Yayak menuturkan.***






