PAMEKASAN, MaduraPost – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan kadernya yang saat ini jadi Ketua Ansor sekaligus Wakil Ketua DPRD Pamekasan dan Bupati Baddrut Tamam terindikasi terlibat kasus carut-marutnya Yayasan Ponpes Al-Huda Sumber Nangka.
Hal itu diungkapkan oleh Neng Diyah dalam tulisan terbukanya yang diposting lewat akun facebooknya bernama Aisyah El-As’adiyah Shidqie, pada Minggu (13/2) kemaren.
Dalam postingannya tersebut Neng Diyah mengurai kalau para eksekutor di lingkaran PKB yang diwakili oleh Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua Ansor di Kabupaten Pamekasan telah memblacklist seluruh bantuan dari pusat atau dari Partai lain ke Pesantren Al-Huda.
“Usai Pilkada tahun 2020 lalu, internal Bupati Pamekasan kembali memanas, gencar lagi membantai kahidupan saya, Pesantren dan Lembaga Pendidikan Al-Huda, bahkan bisnis saya,” urainya.
Lebih lanjut Neng Diyah mengatakan, entah ada apa dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah 20 tahun mengobok keluarga besarnya yang di Situbondo yang hingga kini belum selesai di Sumber Nangka.
“Tolong Bapak Bupati (Baddrut Tamam, red) segera sterilkan pola politik tidak elok ini,” pinta mantan Kader PKB yang saat ini jadi Kader PDI-P setempat tersebut.
Neng Diyah meminta kepada Bupati Pamekasan tersebut menyelesaikan kasus demi kasus tersebut secara kekeluargaan sesuai dengan permintaan ibundanya melalui Voice Notenya pada bulan Agustus tahun 2021 lalu.
“Saat berkomunikasi dengan Ketua Fraksi PKB Mas Umam, Mas Umam menyampaikan akan menindaklanjuti via Ketua DPC PKB Pamekasan, namun nihil, akhirnya saya melihat Partai lingkaran Bapak Bupati tidak serius memediasi kasus ini,” ujar Neng Diyah pada sebagian tulisan yang diposting dalam akun Facebooknya.