SAMPANG, MaduraPost – Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang di Pendapa Kecamatan Banyuates terkesan formalitas, Rabu (22/11/2023).
Hal tersebut dikarenakan tidak ada satupun komisioner Bawaslu Sampang yang menghadiri acara sosialisasi tersebut, bahkan salah satu Narasumber pulang sebelum sosialisasi selesai.
Kekecewaan tersebut disampaikan oleh aktivis Pantura Faris Reza Malik. Faris menilai acara sosialisasi yang diadakan oleh Bawaslu Sampang terkesan hanya formalitas saja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sosialisasi apa ini. Kok semua anggota Bawaslu Sampang tidak ada yang hadir, seakan-akan sosialisasi ini dipaksakan untuk membuang-buang anggaran saja,” kata Faris.
Faris juga menyayangkan tindakan Insiyatun, salah satu narasumber yang memilih pulang sebelum acara selesai. Dirinya menganggap Insiyatun tidak punya etika sebagai orang Madura yang memegang erat budaya ketimuran.
“Itu narasumbernya setelah menjelaskan tentang pelanggaran pemilu malah pulang. Padahal narasumber itu kan dibayar oleh Bawaslu, gak menghargai sama sekali kepada tamu undangan, sangat gak punya etika,” kata Faris sembari meninggalkan acara sosialisasi tersebut.
Sementara Yunus Ali Ghafi yang juga sebagai salah satu narasumber saat itu menyatakan tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan ketidak hadiran komisioner Bawaslu.
“Mohon maaf saya tidak mempunyai kapasitas untuk.menjelaskan hal tersebut. Disini saya juga tamu undangan sebagai narasumber,” ungkapnya.