PAMEKASAN, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mendapatkan nilai B pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) di Bali, Senin (27/1/2020).
Penghargaan bersama seluruh kota/kabupaten dan provinsi se Indonesia tersebut diserahkan langsung Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA. Kepada Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam.
“Alhamdulillah SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) Kabupaten Pamekasan semakin membaik. Dari nilai C naik dengan mendapatkan nilai B. Semoga tahun 2020 bisa A. Kami akan terus memperbaiki kinerja untuk memberikan pelayanan terbaik,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Dikutip dari humas.pamekasankab.go.id
Namun Berita terkait penghargaan yang diperoleh Pemkab Pamekasan kali ini tidak ramai diberitakan oleh sejumlah media.
Menanggapi hal tersebut, Khairul Kalam yang merupakan Bendahara DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pamekasan mengatakan bahwa minimnya berita terkait penghargaan SAKIP yang diterima Berbaur merupakan bentuk kejenuhan insan jurnalis Pamekasan yang selalu dihebohkan dengan berita penghargaan yang diduga tidak sesuai fakta.
“Masyarakat sudah jenuh dengan informasi penghargaan yang diperoleh Berbaur selama menjabat Bupati Pamekasan,” Kata Khairul
Khairul Juga membandingkan Pemerintah Kabupaten Pamekasan sebelum dipimpin oleh Baddrut Tamam.
“Kalau berbicara penghargaan, Maka Berbaur adalah Bupati yang paling sering mendapat penghargaan, Namun dalam bekerja, Justru Berbaur adalah Bupati yang dinilai paling gagal,” Imbuhnya
Lebih lanjut Khairul mengatakan bahwa Penghargaan yang diperoleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam tidak sebanding dengan fakta yang ada di Kabupaten Pamekasan.
“Masyarakat Kabupaten Pamekasan masih menunggu kinerja Baddrut Tamam sebagai Bupati Pamekasan, Karena Masyarakat masih belum merasakan kehadiran Baddrut Tamam sebagai Bupati. Masyarakat tidak butuh penghargaan tersebut, Tapi butuh kerja nyata dari seorang Baddrut Tamam,” Pungkasnya. (mp/uki/rul)