WARTAWAN dan guru adalah dua profesi yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Wartawan bertugas menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya, sementara guru bertugas mendidik generasi muda agar menjadi individu yang berpengetahuan dan berkarakter.
Namun, masih terdapat pandangan negatif di kalangan sebagian guru yang menganggap wartawan sebagai “tukang peras.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, kolaborasi yang baik antara kedua profesi ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Pertama-tama, penting bagi guru untuk memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang wartawan. Wartawan berperan sebagai penyampai informasi kepada publik.
Mereka harus bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik yang mengedepankan kebenaran, akurasi, dan keseimbangan berita.
Melalui pemahaman yang benar tentang profesi wartawan, guru dapat menghilangkan prasangka negatif yang mungkin ada.
Edukasi dan literasi media adalah langkah penting untuk mengatasi ketakutan dan stigma terhadap wartawan.
Guru perlu diberikan pengetahuan tentang bagaimana media bekerja, bagaimana berita diproduksi, dan bagaimana memverifikasi informasi.
Dengan pemahaman ini, guru akan lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh pandangan negatif yang tidak berdasar.
Guru dan wartawan sebenarnya bisa saling mendukung dalam tugas mereka. Guru dapat memberikan wawasan dan informasi yang akurat kepada wartawan mengenai dunia pendidikan.
Sementara wartawan dapat membantu menyebarluaskan informasi penting yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Kolaborasi positif ini akan memperkuat hubungan kedua profesi dan mengurangi ketidakpercayaan yang ada.
Menghilangkan stigma negatif terhadap wartawan membutuhkan waktu dan upaya bersama.
Guru harus diajak untuk lebih banyak berinteraksi dengan wartawan, misalnya melalui diskusi, seminar, atau workshop.
Melalui interaksi ini, guru dapat melihat secara langsung profesionalisme wartawan dan memahami tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas.
Dialog terbuka antara guru dan wartawan sangat penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik.
Dalam dialog ini, guru bisa menyampaikan kekhawatiran dan pandangan mereka, sementara wartawan bisa menjelaskan proses kerja dan prinsip-prinsip yang mereka pegang.
Dialog ini akan membantu menghilangkan kesalahpahaman dan membangun kepercayaan.
Penting bagi seorang guru untuk tidak takut dan tidak mencap wartawan sebagai “tukang peras.”
Dengan memahami peran dan tugas wartawan, meningkatkan literasi media, serta menjalin kolaborasi dan dialog terbuka, guru dan wartawan dapat bekerja sama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menghilangkan stigma negatif adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dan mendukung tugas mulia masing-masing profesi.***
*Penulis adalah Redaktur MaduraPost