Mengintip Sejarah Keraton Sumenep Tempo Dulu

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 12 Desember 2021 - 13:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KERATON: Nuansa Keraton Sumenep tampak dari dalam. (Istimewa)

KERATON: Nuansa Keraton Sumenep tampak dari dalam. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Menelisik Kabupaten ujung timur pulau Madura, Kabupaten Sumenep. Madura adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari Jawa Timur.

Pulau Madura merupakan wilayah yang terpisah dari Pulau Jawa meskipun masih termasuk Jawa. Namun, di Pulau Madura masih terdapat beberapa pulau-pulau lagi disekitarnya.

Di pulau ini terdapat kediaman raja peninggalan Kerajaan Sumenep, yaitu Keraton. Bagi yang suka akan sejarah, Keraton Sumenep bisa menjadi alternatif kunjungan saat berada di Pulau Madura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keraton Sumenep sendiri saat ini menjadi salah satu destinasi wisata Budaya di Madura. Terdapat beberapa hal, salah satunya adalah sebagai kediaman resmi raja yang berkuasa saat itu.

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dinobatkan sebagai terbaik ketiga katagori Daya Tarik Wisata Budaya dalam even ‘East Java Tourism Award 2021’. Dalam hal ini Museum Keraton Sumenep.

Baca Juga :  Wisata Pulau Giliyang Kurang Fasilitas, Disbudporapar Sumenep Gerak Cepat

Penghargaan itu diboyong Sumenep bersamaan dengan 5 sertifikat lainnya dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Jumat, 10 Desember 2021.

Diantaranya 5 budaya Takbenda yang mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) 2021, seperti Cakee, Kaldu Kokot, Musik Tong-Tong, Sintong, dan Topeng Dhalang.

SEJARAH KERATON SUMENEP

Keraton berfungsi sebagai tempat untuk mengatur segala urusan pemerintahan kerajaan. Terdapat beberapa Keraton di Sumenep yang masih dijaga keasliannya.

Seperti Karaton Pangeran Siding Puri di Parsanga, Karaton Tumenggung Kanduruan, Karaton Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di Karangduak. Meski saat ini hanya tinggal sisa puing bangunannya saja, berupa pintu gerbang dan umpak pondasi bangunan Keraton.

Keraton Sumenep sendiri dibangun sekitar abad 17, tepatnya tahun 1781. Yang di arsiteki oleh warga keturunan Tiong Hoa (Lauw Piango).

Baca Juga :  Wisata Kuliner Desa di Bangkalan Tak Kalah Menarik dengan di Perkotaan

Bangunan Kompleks Karaton Sumenep terdiri dari banyak massa, tidak dibangun secara bersamaan namun di bangun dan diperluas secara bertahap oleh para keturunannya. Sehingga, seakan-akan banyak berdiri Keraton disana.

Keraton Sumenep memiliki museum yang terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama atau Museum I disebut Museum Kencana Keraton.

Museum ini menyimpan dua buah kereta kencana raja dan barang antik koleksi kerajaan, berupa kursi pertemuan dan tempat tidur raja yang konon adalah hadiah dari Ratu Inggris.

Dulunya, bangunan ini digunakan sebagai garasi kereta Sultan Abdurrahman yang berkuasa pada tahun 1811-1854.

Selain itu, ada sebuah ukiran berlambang perdamaian dan kerjasama yang seimbang antara masyarakat Madura di Keraton Sumenep dengan pihak Eropa, Cina dan Arab.

Sedangkan Museum II, pernah di dibangun pada masa ketika Bindara Saod memerintah sebagai raja, tepatnya tahun 1762. Di dalam Museum II, tersimpan berbagai macam koleksi berupa barang pribadi dan perlengkapan sehari-hari keluarga kerajaan, seperti, pakaian kebesaran raja, senjata-senjata, baik tradisional maupun pemberian dari para tamu asing.

Baca Juga :  Pelanggan PLN di Sampang Mengeluh Adanya Pungli Dari Petugas

Menuju ke Museum III, dahulunya merupakan gedung tempat meditasi raja. Di dalam museum ini tersimpan Al Quran hasil tulisan tangan dari Sultan Abdurrahman yang menurut sejarah diselesaikan hanya dalam satu hari.

Tersimpan juga beberapa ikat daun lontar kering yang di dalamnya terdapat tulisan tangan oleh Sultan Abdurrahman. Isinya berupa ajaran-ajaran Islam dan tradisional rakyat Sumenep dalam huruf-huruf Jawa.

Masih ragu untuk datang ke Sumenep dengan keindahan keratonnya. Segera nikmati nuansa kerajaan tempo dulu.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang
Tak Bisa Berteriak, Anak Disabilitas di Sampang Meninggal Tenggelam di Bak Air
Polres Sampang Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Desa, 13 Motor Raib
Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG
Dana Hibah dan BK Desa Diduga Jadi Bancakan, Musfiq: Gubernur Tak Bisa Lagi Berlindung di Balik Kekuasaan
Diduga Jadi Korban Malapraktik Sunat, Bocah 4 Tahun di Pamekasan Alami Luka Serius
Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja
Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:16 WIB

Tak Bisa Berteriak, Anak Disabilitas di Sampang Meninggal Tenggelam di Bak Air

Jumat, 26 September 2025 - 17:50 WIB

Polres Sampang Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Desa, 13 Motor Raib

Jumat, 29 Agustus 2025 - 15:21 WIB

Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG

Kamis, 7 Agustus 2025 - 14:41 WIB

Dana Hibah dan BK Desa Diduga Jadi Bancakan, Musfiq: Gubernur Tak Bisa Lagi Berlindung di Balik Kekuasaan

Berita Terbaru

Remaja di Kabupaten Sampang diduga menjadi pelaku tindak pidana rudapaksa terhadap anak di bawah umur. (Dok/MaduraPost)

Peristiwa

Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang

Sabtu, 11 Okt 2025 - 20:21 WIB

Polisi saat menggerebek minyak goreng oplosan yang berada di dusun polay timur desa bira tengah (sumber foto: hasil capture foto dari video yang beredar).

Hukum & Kriminal

Polres Sampang Bongkar Dugaan Oplosan Minyak Bersubsidi “Minyak Kita”

Sabtu, 11 Okt 2025 - 10:14 WIB