SUMENEP, MaduraPost – Poli Ortopedi resmi dibuka untuk melayani masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis, 28 Juli 2022.
Di mana, layanan Ortopedi tersebut telah diresmikan oleh RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep. Dokternya pun spesial di datangkan langsung dari Jakarta.
Dia adalah dr. Erwin Manaf. Sosok pria yang bisa dibilang sangat berpengalaman di dunia kedokteran penyakit dalam dan syaraf.
“Alhamdulillah setiap pelayanan tentu memiliki proses yang lama dan akhirnya saya bisa berada di Sumenep saat ini,” kata dr. Erwin seperti yang dikutip dari kanal YouTube dr. H. Moh. Anwar Sumenep yang tayang pada 7 Juli 2022 kemarin.
Saat mengisi podcast bersama Herman Wahyudi di kanal YouTube dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erwin menceritakan banyak hal tentang pengalamannya hingga akhirnya ia berlabuh ke Kabupaten Sumenep.
Pertemuan di Makasar hingga bertugas di Sumenep
Sebelum dr. Erwin memutuskan untuk bertugas di RSUDMA Sumenep, dirinya sempat menghadiri sebuah pertemuan di Makassar.
Di mana pada pertemuannya itu, alumni UI Jakarta ini dikontak oleh langsung oleh Direktur RSUDMA Sumenep, dr. Erliyati.
Sebelumnya, ia belum memutuskan tawaran untuk bisa menjadi dokter spesialis Ortopedi di rumah sakit plat merah tersebut.
Namun, karena dirinya memiliki banyak pasien yang banyak asli warga Sumenep, hatinya tergerak untuk melayani kebutuhan masyarakat di Kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut.
“Di Sumenep ini tidak ada Ortopedinya, hati saya tergerak. Karena banyak masyarakat Sumenep yang datang ke tempat praktek saya, bahkan sering bolak balik untuk kontrol kesehatan. Saya berpikir, bahwa Surabaya Sumenep ini memiliki jarak tempuh 4 jam menggunakan transportasi darat,” ujar seorang ayah tiga anak ini.
“Saya niatkan harus ada di Sumenep. Nah, kemudian setelah saya ada di sini, saya berkeinginan untuk menghubungi pasien-pasien saya itu,” kata dr. Erwin lebih lanjut.
Pelayanan Poli Ortopedi di RSUDMA Sumenep
Poli Ortopedi di RSUDMA Sumenep melayani pelayanan dari hari Senin hingga Selasa. Namun tidak menutup kemungkinan pada hari Minggu juga membuka pelayanan, jika ada kebutuhan pasien yang mendesak seperti proses operasi.
dr. Erwin juga mengatakan, jika dirinya membuka konsultasi 24 jam bagi semua pasiennya. Baik menghubungi langsung lewat telefon atau pesan WhatsApp.
Jadwal prakteknya pun dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB. Di mana, saat itu dr. Erwin bertugas di kamar operasi.
Sementara pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB dirinya sudah berada di ruang Poli terpadu.
“Intinya menyesuaikan jadwal saja, karena masih juga ada dokter umum yang mengoperasikan dan konsultasi ke saya. Sementara untuk dibukanya layanan di hari Minggu itu, saya lebih mendahulukan pasien yang mau operasi,” terangnya.
Kini, dr. Erwin resmi mengabdi untuk RSUDMA Sumenep. Bagi pasien yang membutuhkan dokter spesialis Ortopedi bisa langsung datang ke rumah sakit milik Pemkab Sumenep ini.
“Untuk polikliniknya, jadwa saya dari hari Senin dan Selasa, sedangkan hari Minggu akan saya maksimal kepada pelayanan kasus yang besar, seperti operasi. Kita akan kerjakan di hari Minggu, jangan sampai tertunda ke hari Senin dan Selasa,” ungkapnya.
Di sisi lain, dr. Erwin tidak membuka pelayanan pada hari Jumat alias hari itu adalah waktu libur reguler bagi dirinya.
“Kalau hari Jumat, ini memang tidak bisa diganggu gugat. Karena kan salat Jumat, jangan sampai saya salat Jumat di jalanan,” terangnya.
Mengabdi di TNI Selama 26 Tahun
dr. Erwin juga menceritakan kilas balik perjalanannya selama ia berprofesi sebagai dokter spesialis Ortopedi.
Mengejutkan, dr. Erwin ternyata adalah mantan TNI. Dia masuk sebagai TNI Abri pada tahun 1989 semasih duduk di bangku kuliah.
Cerita dibalik tahun 89 itu menarik untuk anda dengarkan. Di mana, pada saat itu dem Erwin sampai mendapatkan pangkat Letnan II sewaktu penempata di daerah Makassar, Ujung Pandang.
Bertugas di Makassar hingga tahun 1994 dirinya baru mendapatkan momongan pertamanya. Lalu, dari Makassar ia dimutasi ke Surabaya, hingga akhirnya memiliki anak kedua.
Dari TNI Beralih Profesi Menjadi Dokter Spesialis Ortopedi
Sebenarnya, selama dr. Erwin menjadi prajurit negara ia sudah berada di bagian kedokteran sesuai dengan jurusannya.
Menurutnya, menjadi TNI dan dokter itu dinasnya fifty fifty. Artinya, kata dia, prosesnya itu dijalani dengan dua jalur profesi antara TNI dan dokter spesialis Ortopedi.
“Saat itu, ketika saya di TNI masih sebagai mahasiswa kedokteran tingkat IV, lulus pada tahun 1992 pangkatnya naik jadi Letnan I, lalu terus melanjutkan sekolah akhirnya pangkatnya terus naik,” cerita dr. Erwin.
Usai lulus jadi dokter Ortopedi, dia kemudian dikirim bertugas ke Medan lalu dilempar ke Aceh dilanjutkan ke Surabaya, hingga akhirnya standby di Jakarta.
“Saya pernah waktu bertugas di Medan dapat perintah suruh ke Aceh sebagai Satgas. Bahkan anak-anak saya itu terus pindah-pindah mulai SD dari 3 Provinsi. Kelas 1 hingga 3 di Jakarta, kelas 4 dan 5 di Medan lalu kelas 6 di Surabaya,” kata dia mengungkapkan.
Selama menjadi TNI, dr. Erwin mengungkapkan beberapa cara menangani prajurit yang terluka, utamanya luka dalam yang mengharuskan melakukan jalur operasi.
“Saya sudah terbiasa dilatih untuk tindakan seperti itu. Misal waktu saya ditugaskan ke Papua, itu kita melakukan operasi di kapal dengan menggunakan peralatan seadanya,” kata dr. Erwin.
Cerita ini, real dari pengalaman dr. Erwin selama dia menjadi dokter spesialis Ortopedi di TNI. Di mana, saat itu hanya menggunakan alat sederhana untuk menyelamatkan nyawa prajurit yang terluka.
“Tetapi kita tetap mengacu pada prosedur kesehatan. Ini pasien dalam keadaan darurat, yang penting bisa tertolong,” tuturnya.
Untuk diketahui, dua anak dr. Erwin saat ini berhasil mengikuti jejak sang ayah, yakni menjadi dokter spesialis Ortopedi.
Pendapat dr. Erwin Sebelum Sumenep Memiliki Dokter Spesialis Ortopedi
Seperti dijelaskan sebelumnya, dr. Erwin mengungkapkan, jika dia banyak menerima pasien asli warga Kabupaten Sumenep.
Namun tak perlu khawatir, hadirnya dr. Erwin di RSUDMA Sumenep membuat masyarakat tak perlu bolak-balik untuk berkontrol kesehatan ke Surabaya.
“Pasien saya cukup banyak khusus warga Sumenep. Untuk kasus Ortopedi apapun, insyaallah bisa kami kerjakan,” katanya.
Ditambah lagi, peralatan medis di RSUD Sumenep saat ini bisa dibilang sangat memadai.
“Jika peralatan memenuhi, kami bisa melakukan apa saja, misal pasien yang punya BPJS. Saya berharap pihak BPJS bisa mendukungnya,” ujarnya.
Dijelaskan dalam podcast itu, Herman Wahyudi selaku host di podcast kanal YouTube RSUD dr. H. Moh. Anwar, bahwa pelayanan Poli Ortopedi hanya bisa melayani secara umum dan pasien jasaraharja dan program SPM.
Namun ke depan, diharapkan bisa merangkul pasien khusus pengguna BPJS.
Sejumlah Rumah Sakit Inginkan Kehadiran dr. Erwin Sebagai dokter Spesialis Ortopedi
dr. Erwin secara terang-terangan mengungkapkan, beberapa rumah sakit pernah menawarkannya untuk mengabdi, namun ia tolak.
“Saya membatasi diri, karena saya sadar usia yang semakin tua,” ucapnya.
Namun, kabar baik pun muncul. Melihat pasiennya banyak berasal dari Kabupaten Sumenep, dirinya memantapkan diri untuk mengabdi ke Kota Keris.
“Dengan pasien yang banyak ini, bismillah bisa melayani kebutuhan masyarakat Sumenep. Ini pun, jika ada waktu praktek di rumah saya tukar untuk bisa melayani di RSUDMA Sumenep ini. Artinya, ada waktu yang saya hilangkan untuk praktek di rumah demi pasien di Sumenep,” paparnya.
Pihaknya berharap, masyarakat Sumenep bisa memanfaatkan kehadirannya itu. Apalagi, dokter spesialis Ortopedi sangat begitu dibutuhkan di Sumenep.
“Dengan adanya saya disini, masyarakat Sumenep bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Di mana masyarakat Sumenep tidak perlu lagi ke Surabaya, langsung datang ke RSUDMA,” pungkasnya.






