Mengembalikan Kejayaan Pulau Garam Madura, Begitu Kata Direktur Utama PT.Garam (Persero)

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 22 Oktober 2020 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, Madurapost.net – Kembalinya kantor PT. Garam (Persero) ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur membuat cita-cita petani garam seakan-akan tercapai dalam mengembalikan kejayaan Pulau Garam.

Namun, kegelisahan petani garam masih menjadi anomali (Keganjalan) belaka. Pasalnya, pada tahun 2020 ini harga garam kembali anjlok.

Dibandingkan tahun sebelumnya, harga garam kini miris seakan mencekik petani garam itu sendiri. Direktur utama PT. Garam (Persero), Achmad Ardiyanto, mengatakan bahwa kejayaan Pulau Garam akan kembali jika seluruh elmen bisa bersatu, baik pemerintah dan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dalam seminar ini tentu lebih menginginkan bagaimana tataniaga garam bisa stabil lagi. Para mahasiswa ini ingin kejayaan PT. Garam agar kembali, ya ayo kita bersama-sama untuk mengembalikan kejayaan itu,” kata Didik, sapaan akrab Achmad Ardiyanto, saat dikonfirmasi media usai menjadi pemateri dalam seminar dan lokakarya nasional di Hotel Utami, Kamis (22/10).

Baca Juga :  Soal Kurangnya Lembaga Pendidikan SD di Pelosok Desa, Disdik Sumenep Sebut Begini!

Dalam seminar itu, mahasiswa yang tergabung dalam forum studi mahasiswa hukum Kabupaten Sumenep mengangkat tema revitalisasi kejayaan garam Madura demi tercapainya kesejahteraan petani garam dan swasembada nasional.

Disoal tentang harga garam yang sudah menjadi lumrah dikalangan petani garam, Didik menuturkan jika PT. Garam (Persero) masih berupaya untuk menstabilkan anjloknya harga garam tersebut.

“Soal harga garam anjlok tidak hanya petani saja yang marah, kami pun juga memikirkan ini, bagaimana pemerintah tidak terlalu banyak menyetok garam impor,” terangnya.

“Pesaing kita itu malah lebih mampu menciptakan garam yang lebih murah dan tentu berkualitas. Itu sudah fakta yang ada. Yang menjadi pembeda garam Madura dibandingkan garam impor adalah iklim Madura sendiri yang menyebabkan kualitas garam kita kalah,” tambah dia.

Baca Juga :  Keluarga Penderita Penyakit Komplikasi Mengucapkan Terima Kasih Kepada Bupati Sampang

Pihaknya berjanji akan mencari langkah untuk membangkitkan keterpurukan kondisi pegaraman saat ini yang semakin memprihatinkan nasib petani garam.

“Langkahnya kita di internal PT. Garam adalah bagaimana bisa menyiasati ini, harga pasar yang kemudian bisa kita jangkau dengan iklim Madura dan kualitas garam itu sendiri,” paparnya.

Sebagai Direktur PT. Garam (Persero) yang baru menjabat beberapa bulan itu, diharapkan oleh dirinya agar ada pembenahan diri dari tubuh PT. Garam (Persero) sendiri.

“Kalau PT. Garam bisa membenahi diri, maka PT. Garam bisa menolong petani garam, dan sebaliknya. Tentu keberadaan kantor PT. Garam di Sumenep bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami tentu butuh dukungan juga dari pemerintah setempat,” ujar Didik.

Baca Juga :  Investasi Sangat Minim, Ini Pemikiran Antara Fattah Jasin dan Achmad Yunus Tentang Sumenep

Sementara itu, Didik juga meluruskan bahwa adanya penurunan dan kenaikan harga garam tergantung dari keadaan pasar.

“Yang menentukan harga garam itu bukan Pemerintah, bukan PT. Garam, tapi pasar. Nah, yang impor itu malahan murah,” ucapnya.

Sekedar diketahui, untuk saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, kata Didik, telah melakukan MoU (Kesepakatan) dalam pembuatan museum garam.

“Pemkab berkeinginan untuk membuat museum garam. Kami sudah melakukan MoU, tinggal kita melakukan kajian. Tapi kajiannya hingg saat ini masih terpuruk, dengan anjloknya harga garam saat ini,” tandasnya. (Mp/al/kk)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Pandan Galis Pamekasan Tegaskan Tak Terlibat Aksi Blokade Jalan ke PT Garam
Bupati Fauzi Bersihkan Barisan ASN, Staf Pelaksana Siap Dirombak Total
Rokok Merek KD Diduga Curang, Tempel Cukai SKT pada Rokok Mesin
Paripurna DPRD Sampang Sahkan Pertanggungjawaban APBD 2024 dan Perda Kawasan Tanpa Rokok
Kendaraan Pengawalan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo Diduga Langgar UU Lalu Lintas
Forkot Pamekasan Demo di Polres, Desak Penegakan Hukum Tanpa Tebang Pilih
RUPS Bank Jatim 2025 Disebut Terkelam, Jaka Jatim Desak Gubernur Bongkar Dugaan Kredit Fiktif Rp569,4 Miliar
Jaka Jatim Desak KPK Tetapkan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Hibah Gubernur

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:13 WIB

Warga Pandan Galis Pamekasan Tegaskan Tak Terlibat Aksi Blokade Jalan ke PT Garam

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Bersihkan Barisan ASN, Staf Pelaksana Siap Dirombak Total

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:01 WIB

Rokok Merek KD Diduga Curang, Tempel Cukai SKT pada Rokok Mesin

Senin, 2 Juni 2025 - 20:28 WIB

Paripurna DPRD Sampang Sahkan Pertanggungjawaban APBD 2024 dan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Rabu, 28 Mei 2025 - 05:45 WIB

Kendaraan Pengawalan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo Diduga Langgar UU Lalu Lintas

Berita Terbaru

RUSAK. Potret dua ruas jalan desa di Lebeng Timur tampak rusak dan tak terurus, meski perbaikan selalu tercantum dalam program tahunan pemerintah desa. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:14 WIB

Potret SPBU SPBU 54.691.03 Junok Bangkalan saat mengisi bbm ke jeriken (foto: dokumentasi madurapost).

Ekonomi & Bisnis

SPBU Junok Bangkalan Diduga Abaikan Antrean, Prioritaskan Jeriken

Senin, 16 Jun 2025 - 14:12 WIB

FLAYER. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan informasi resmi jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang TK, SD, dan SMP, dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. (Istimewa for MaduraPost)

Pendidikan

Pendaftaran Siswa Baru 2025 di Sumenep Resmi Dibuka

Senin, 16 Jun 2025 - 13:39 WIB