JAKARTA, MaduraPost – Politisi muda asal Madura, Slamet Ariyadi yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi 1 DPR RI menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dianggap mengabaikan aspirasi masyarakat Madura.
Hak tersebut disampaikan Slamet Ariyadi dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Kamis (13/7/2023).
Pada kesempatan tersebut, Slamet meminta pemerintah untuk segera merealisasikan janji Presiden Jokowi terkait pemerataan pembangunan di wilayah Madura, Khususnya yang ada di daerah kepulauan di Madura , Seperti Pulau Sapeken dan Kangean.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banyak usulan yang kami sampaikan kepada pemerintah untuk pembangunan di Pulau Sapeken dan Kangean, tapi selalu ditolak oleh Pemerintah dengan berbagai alasan,” Kata Slamet.
Pada kesempatan tersebut, Slamet juga mengusulkan mengenai kesejahteraan petani tembakau Madura. Ia meminta komitmen pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap harga jual tembakau agar sesuai harapan petani. Hal ini lantaran Madura pada bulan Juli dan Agustus akan melaksanakan panen raya tembakau.
Menurutnya, petani adalah salah satu tulang punggung bangsa, sehingga pemerintah perlu melakukan intervensi kepada pabrikan-pabrikan untuk menekan harga jual tembakau.
“Mereka (para petani) begitu memprihatinkan karena harga yang digunakan untuk menjual tembakau tidak terjangkau dan sebanding. maka kami meminta pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan petani tembakau ” tutur Slamet.
Juga bidang pendidikan. Slamet Ariyadi mengusulkan agar pemerintah memperhatikan pendidikan bagi anak yatim piatu agar tetap bisa mengenyam pendidikan secara gratis melalui beasiswa. Khususnya bagi keluarga yang terdampak Covid 19 pada tahun sebelumnya.