Scroll untuk baca artikel
DaerahSeni dan Budaya

Membongkar Jejak Sejarah: Eksplorasi Dinasti dan Lokasi Keraton Sumenep

Avatar
16
×

Membongkar Jejak Sejarah: Eksplorasi Dinasti dan Lokasi Keraton Sumenep

Sebarkan artikel ini
Keraton Sumenep, yang terletak di Kelurahan Pajagalan, menghimpun banyak cerita dari berbagai dinasti yang memerintah sebelumnya. (Pemkab/MaduraPost)

PAMEKASAN, MaduraPost – Sebuah perjalanan menelusuri sejarah keraton Sumenep mengungkapkan lapisan yang mendalam dari masa lalu kejayaan pemerintahan di kawasan tersebut.

Keraton Sumenep, yang terletak di Kelurahan Pajagalan, menghimpun banyak cerita dari berbagai dinasti yang memerintah sebelumnya.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menurut RB. Mohammad Muhlis, keturunan langsung keluarga Keraton Sumenep, pemerintahan Sumenep telah dikuasai oleh tiga dinasti yang memiliki akar genealogi yang sama.

Dinasti pertama, Aria Wiraraja, berpindah tangan ke dinasti Tumenggung Kanduruhan dari Kerajaan Demak, sebelum akhirnya dipegang oleh anggota dinasti Cakraningrat Bangkalan.

Baca Juga :  Wakil Bupati Sampang Kembali Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua

Setelahnya, kekuasaan kembali ke dinasti kedua, yang merupakan perpaduan antara keturunan Kanduruhan dengan keturunan Raden Adipati Pramono alias Pangeran Bonorogo Raja Pamekasan.

“Yakni sebelum jatuh ke tangan dinasti Bindara Saut dari keluarga pesantren,” kata RB. Mohammad Muhlis.

Keraton Sumenep pernah berpindah-pindah lokasi hampir setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan. Mulai dari Desa Banasare, Desa Tanjung, Desa Keles, hingga Desa Baragung, pusat pemerintahan Sumenep selalu mengalami perubahan lokasi.

Baca Juga :  KPU Sumenep Lantik 1 Orang PPK dan 6 Anggota PPS Badan Ad Hoc PAW

Meskipun telah banyak keraton yang tinggal hanya bekasnya, Keraton Sumenep yang berdiri kokoh saat ini, tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang pemerintahan di Sumenep.

Perbedaan fisik dan filosofisnya dari keraton-keraton sebelumnya terlihat jelas dari ukuran bangunan, arsitektur, serta simbol-simbol yang terdapat di dalamnya.

Menurut Gus Muhlis, seorang keturunan langsung keluarga keraton, meskipun secara fisik tidak sama dengan keraton di Jawa seperti Jogja atau Solo, Keraton Sumenep memiliki makna dan fungsi yang sama sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya.

Baca Juga :  Konfercab GP Ansor Sumenep Diduga Sarat Kecurangan, Pimpinan Sidang Dituding Rampas Hak Kader

Keraton Sumenep, dengan luas yang tidak seberapa, tetap menjadi penanda penting dari sejarah kejayaan pemerintahan di kawasan itu.***