Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi

Avatar
8
×

Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi

Sebarkan artikel ini
Petugas medis beserta warga mengevakuasi mayat laki-laki yang ditemukan tewas di semak-semak di kecamatan omben menggunakan ambulan (foto: humas polres sampang).

SAMPANG, MaduraPost — Seorang pria ditemukan tak bernyawa di dekat semak-semak jalan desa Dusun Ambulung, Desa Rapa Daya, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Senin pagi (30/6/2025). Penemuan mayat ini sempat menggegerkan warga setempat.

Korban diketahui bernama Hanafi (43), seorang pekerja swasta yang juga warga Dusun Ambulung, Desa Rapa Daya. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama H. Jalli sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Jalli sedang melintas dan curiga melihat seseorang tergeletak di pinggir jalan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Datangi Rumah Duka, Direktur RSD Ketapang Tepati Janji Kembalikan Seluruh Biaya Pengobatan

Farid (32), warga lain yang datang dari arah timur, juga menyaksikan kerumunan warga di lokasi kejadian. Ia segera memanggil tokoh masyarakat desa, H. Salim (50), yang kemudian memastikan bahwa sosok pria yang ditemukan dalam posisi telungkup itu adalah Hanafi.

Menurut keterangan dari H. Salim, saat ditemukan korban mengenakan jaket hitam dan sarung bermotif kotak biru-putih. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Omben.

Baca Juga :  Selama 23 Tahun tidak Ada Konvensi, Warga Ancam Segel Tower Telekomunikasi di Tarogan Bangkalan

Kapolres Sampang AKBP Hartono, melalui Kasi Humas Polres Sampang IPDA Gama Rizaldi, menyampaikan bahwa pihak kepolisian segera menuju lokasi bersama tim medis dari Puskesmas Omben. Saat petugas tiba di lokasi, jenazah korban telah dievakuasi ke dalam ambulans dan dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan visum luar.

“Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga korban juga menolak dilakukan autopsi dan menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah,” terang IPDA Gama dalam keterangan persnya.

Baca Juga :  Kades Bulmatet Sampang Gelar Pendidikan SOTH Tahun 2024 dari Anggaran DD

Pihak keluarga melalui istri korban telah menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut secara hukum dan menolak proses otopsi. Kepolisian pun tetap melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal sebagai bagian dari prosedur.

Hingga kini, penyebab pasti kematian masih belum bisa dipastikan. Namun, pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan pendalaman bila ditemukan petunjuk baru di kemudian hari.