PAMEKASAN, MaduraPost – Sejumlah lokasi di Desa Sanah Tenga Kecamatan Pasean menjadi target galian batu yang menyebabkan rusaknya ekosistem dan lingkungan.
Galian yang diduga ilegal tersebut berada di sekitar rumah kepala desa Sanah Tenga dan diduga atas izin Kepala Desa.
Berdasarkan pantauan MaduraPost, Galian tersebut sudah lama terjadi di Desa Sanah Tenga. bahkan galian tersebut menggunakan alat berat dan sebagian menggunakan alat seadanya.
Abdul Hamid selaku aktivis Lingkungan Kabupaten Pamekasan kepada MaduraPost mengatakan bahwa kegiatan galian di Desa Sanah Tenga akan berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan.
“Kalau musim hujan akan banyak pohon tumbang dan erosi, tapi kalau musim kemarau akan terjadi kekeringan,” Kata Hamid.
Selain itu Hamid mengatakan bahwa, Kepala Desa bertanggungjawab atas maraknya galian di Desa Sanah Tenga. Namun faktanya, Galian semakin marak dan Kepala Desa malah bungkam.pp
“Saya yakin, kegiatan tambang di Desa Sanah Tenga atas restu dari Kepala desa, dan Kepala Desa diduga mendapat bagian upeti dari kegiatan tersebut,” Kata Hamid, Sabtu (12/12/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Sanah Tenga, Jailani saat di datangi kerumahnya yang berada di sekitar Galian, Salah satu penghuni rumah tersebut mengatakan tidak ada. ” Maaf Mas, Pak Klebun ke Jakarta,” Katanya.
Bahkan sampai berita ini ditulis, Nomor Kepala Desa Sanah Tenga juga tidak aktif. (Mp/liq/kk)