Scroll untuk baca artikel
Daerah

Mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep Posko 06 Kenalkan Alat Pupuk Praktis untuk Petani Polagan

Avatar
2
×

Mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep Posko 06 Kenalkan Alat Pupuk Praktis untuk Petani Polagan

Sebarkan artikel ini
INOVASI. Mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep Posko 06 bersama petani Desa Polagan saat melaksanakan simulasi penggunaan alat pemupukan di lahan pertanian. (Istimewa for MaduraPost)
INOVASI. Mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep Posko 06 bersama petani Desa Polagan saat melaksanakan simulasi penggunaan alat pemupukan di lahan pertanian. (Istimewa for MaduraPost)

PAMEKASAN, MaduraPost – Mahasiswa KKN Universitas PGRI Sumenep Posko 06 melaksanakan kegiatan simulasi penggunaan alat pemupukan di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada Rabu (20/8/2025).

Program ini bertujuan untuk membantu petani mempercepat dan mempermudah proses pemupukan di sawah.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam praktiknya, mahasiswa mengajak langsung para petani ke lahan persawahan untuk mencoba alat tersebut.

Hasilnya, penggunaan alat terbukti lebih praktis, cepat, dan efisien dibandingkan cara manual. Para petani pun menyatakan bahwa teknologi sederhana ini sangat membantu dalam menghemat tenaga sekaligus meningkatkan efektivitas kerja.

Baca Juga :  Malam Puncak Hari Jadi Kabupaten Sampang ke 399, Bupati Sampang Resmikan Alun-Alun Trunojoyo

Koordinator PDD Posko 06, Achmad Dzikri Robbani, menjelaskan bahwa program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pengamat, melainkan juga membawa inovasi nyata.

“Kami ingin agar kegiatan KKN memberikan kontribusi langsung. Simulasi alat pupuk ini kami rancang sebagai bentuk solusi sederhana yang bisa dipraktikkan petani sehari-hari,” jelasnya, Rabu (20/8).

Baca Juga :  Nahkoda Baru DPD PAN Sampang, JCW Jatim : Bersama Slamet Ariyadi, PAN Semakin Dicintai

Sementara Kepala Desa Polagan, Siswaji menegaskan, bahwa inovasi mahasiswa sangat bermanfaat bagi warga.

“Petani kami merasa terbantu dengan adanya percobaan ini. Alat yang sederhana ternyata bisa mengurangi beban kerja mereka. Kami berharap setelah ini ada tindak lanjut, agar bisa diterapkan secara berkelanjutan,” katanya.

Senada dengan hal itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Agus Wahdiyan, menilai kegiatan ini mampu meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa sekaligus memberi dampak langsung kepada masyarakat.

Baca Juga :  Bukan Kecewa, Hairul Anwar Hanya Terkejut Rekomendasi Turun Bukan Kepada Kader PAN

“Mahasiswa belajar langsung dari masyarakat dan memberi solusi yang nyata. Ini adalah pengalaman yang tidak akan mereka dapatkan di bangku kuliah,” tuturnya.

Program ini menjadi salah satu kegiatan yang paling mendapat respon positif.

Para petani menilai bahwa pendekatan mahasiswa KKN sangat tepat karena fokus pada kebutuhan dasar masyarakat di bidang pertanian.***