Sejumlah ormas saat menyambangi Polres Pamekasan menuntut kenetralan sikap polisi menjelang pelaksanaan pemilu 2019.
|
PAMEKASAN, BERITAMA.id – Akhir-akhir ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) didesak netral oleh masyarakat. Kenetralan tersebut tidak hanya sebatas netral dalam menjalankan tugas kepolisian. Namun mereka juga didesak agar tidak mengintervensi masyarakat dengan cara ikut berkompetisi memihak pada salah satu peserta pemilu.
Bahkan, Kapolri Tito Karnavian angkat suara mengintruksikan anak buahnya agar menjaga sikap kenetralannya. Namun sayang, imbauan itu tidak membuat masyarakat greget. Itu seiring dengan kapasitas penilaian polri yang dinilai sudah tidak berintegritas.
Di Madura, organisasi kemasyarakatan (ormas) terus mengawal jalannya pemilu. Mereka pasang badan memantau gerak-gerik penyelenggara pemilu. Bahkan, jika diragukan mereka langsung melayangkan surat audiensi.
Beberapa hari lalu, Ulama dan Para Habaib Pamekasan menyambangi Polres Pamekasan. Mereka berdiskusi persiapan jalannya pemilu. Terpenting, Korp Bhayangkara di seluruh Indonesia khususnya di Madura, tidak mengambil bagian ikut berkompetisi apalagi mengintervensi.
Ketua Forum KH. Fadholi M Ruham menuturkan bahwa pihaknya akan memantau kinerja polisi untuk menciptakan dan menjamin keamanan pemilu serentak dan tetap menjunjung netralitas yang penuh integritas.
“Kami hanya meminta kepada polisi supaya tetap menjunjung tinggi netralitas agar pemilu berjalan aman dan kondusif.” tuturnya.
Kapolres Pamekasan AKBP. Teguh Wibowo menyambut baik hadirnya Para Ulama dan Habaib. Dirinya mengatakan, semua ini dilakukan dalam bingkai silaturrahmi antar tokoh masyarakat, Ulama dan polri agar tetap terjalin dengan baik.
“Alhamdulillah kegiatan silaturrahmi berjalan baik dan lancar kamipun menyambut baik kedatangan para Ulama, ini semua dilakukan untuk bingkai silaturrahmi antar tokoh masyarakat, Ulama dan Polri terjalin dengan baik, lebih-lebih jelang Pemilu mendatang,” katanya.
Dirinya juga menegaskan, dari awal pihaknya memastikan seluruh personel dan jajarannya sangat menjunjung netralitas tanpa keberpihakan.
“Jadi dari awal sudah kami tekankan kepada seluruh anggota dan jajaran agar tetap menjunjung netralitas, dan kami pastikan Kami netral dalam pemilu ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut AKBP Teguh Wibowo menyampaikan, untuk menciptakan dan memberi jaminan keamanan, TNI Polri akan menurunkan setidaknya 700 pasukan untuk pengamanan Pemilu.
“Dan terkait pengamanan kami akan menerjunkan tujuh ribu pasukan dari TNI dan Polri untuk keamanan dan kondusifitas bisa terjamin.” pungkasnya. (beritama.id – red/rus)