SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, gelar ujian kepemimpinan bakal calon kepala desa (Bacakades) untum pemilihan kepala desa (Pilkaes) serentak tahun 2021.
Dalam ujian kepemimpinan itu, DPMD Sumenep bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo, Bangkalan, yang diletakkan di gedung Islamic Center, Kecamatan Bantuan, Kamis (17/6/2021).
“Kita hari ini melaksanakan ujian kepemimpinan, sebagai salah satu kegiatan pada seleksi tambahan di pencalonan Kepala Desa di Pilkades ini,” terang Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (17/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara teknis, Ramli mengatakan, ujian kepemimpinan itu menggunakan sistem daring. Hanya saja, tes tulis untuk Bacakades dilakukan secara tatap muka atau langsung.
“Tapi focus group discussion (FGD)-nya menggunakan sistem daring dengan peserta di ruangan lain. Kita siap semuanya kalau dari fasilitas,” kata Ramli.
Secara khusus, pihaknya mengungkapkan, ketentuan ujian kepemimpinan berlaku bagi desa yang bakal calonnya lebih dari 5. Ada 4 kriteria alat ukurnya, yakni 70% di tiga kriteria pertama yang sudah bisa saling menghitung.
“Siapapun bisa menghitung, yakni di usia pendidikan dan pengalaman. Sekarang ini 30% di hasil ujian. Ujian ini melalui ujian tulis dan wawancara, bobot nilainya sebesar 30%. Secara teknis Pemkab Sumenep, tim Kabupaten sudah bekerja sama dan menunjuk LPPM Universitas Trunojoyo-Bangkalan, dan hasilnya akan diserahkan secara langsung,” ungkapnya.
Sementara hasil dari tes kepemimpinan itu ditargetkan akan selesai dalam jangka satu hari. Kemudian, hasilnya pun langsung bisa dipublikasikan kepada khalayak umum.
“Hari ini pukul 15.30 WIB sudah bisa diserahkan ke panitia hasilnya, selanjutnya nilai itu menjadi tanggung jawab panitia untuk diakumulasikan dengan nilai-nilai yang lain. Saya berharap nanti nilai yang diterima oleh panitia bisa dipublikasikan, dan sampai pada akhirnya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 2021, sebab Bupati sudah menetapkan jadwal tahapan Pilkades ini khususnya di masa penyaringan,” jelasnya.
Berdasarkan laporan dari semua panitia dari 86 desa di lokasi Pilkades, ada 19 desa yang mengikuti ujian kepemimpinan itu, total dari 19 desa di 12 Kecamatan. Kemudian, jumlah peserta sebanyak 128.
“Untuk tingkat kehadiran saya belum cek, tapi insyaallah tidak sampai 10 orang sepertinya. Ada yang tidak hadir, dan nanti nilainya nol,” tutur Ramli.
Ditanya soal pelaksanaan ujian kepemimpinan masih berada di masa pandemi Covid-19, pihaknya mengaku telah mengikuti protokol kesehatan (Prokes).
“Semua tahapan Pilkades sudah wajib mematuhi ketentuan Prokes. Pemkab Sumenep dan tim Kabupaten di Pilkades ini berkomitmen untuk menjalankan amanat ketentuan Prokes, termasuk khususnya hari ini pelaksanaan ujian semua peserta wajib membawa surat keterangan rapid antigen,” tuangnya.
Sebelumnya, lanjut Ramli, Pemkab Sumenep telah memfasilitasi semua peserta, mulai dari rapid test di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) dan lainnya.
“Surat keterangan itu wajib di bawah dikesempatan ini. Ternyata ada satu peserta yang positif Covid-19. Tapi pada kesempatan ini hadir di bawah pengawalan dan pengawasan Satgas Covid-19,” bebernya.
Sayangnya, Ramli mengaku belum memiliki kapasitas untuk memberitahu nama dari Bacakades yang positif Covid-19 tersebut.
“Yang jelas di desa Kabupaten Sumenep, untuk nama dan alamat (by name by adressnya, red) atau identitasnya saya tidak punya kapasitas menyampaikan itu, silahkan tanyakan ke Satgas Covid-19 Kabupaten,” tukasnya.