PAMEKASAN, Madurapost.id – Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Islam di Dusun Kaljan, Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan melaksanakan Musabaqoh Akhir Sanah yang ke XIX (MAS XiX), Minggu (05/07/2020) malam.
Musabaqoh Akhir Sanah itu merupakan puncak akhir tahun pendidikan yang setiap tahun dilaksaksakan oleh Lembaga Pendidikan Islam tersebut.
Hal tersebut dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Batu Al – Falah II KH. Khalil Kawakib, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam K. Zainuddin, Kepala Sekolah Ust. Juhri, para guru, wali murid, wali santri, semua murid, tokoh masyarakat dan simpatisan.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah Ustadz Juhri menyampaikan Alhamdulillah atas terlaksananya acara ini meskipun sempat tertunda beberapa bulan.
“Acara ini sempat tertunda karena adanya musibah Covid – 19, kami sudah beberapa kali kordinasi dengan pihak polsek, akan tetapi pihak polsek tidak memperbolehkan,” tuturnya.
Dipaparkan lebih lanjut “Pada saat kami menghadap ke Kapolsek beberapa waktu yang lalu, Kapolsek bilang “tidak boleh mengadakan acara yang mengundang kerumunan massa”, maka oleh karena itu kami tunda dengan beberapa pertimbangan dan Alhamdulillah terlaksana hari ini,” jelasnya.
Ustadz Juhri dalam sambutannya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua undangan yang telah berkenan hadir dalam acara tersebut.
“Kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua undangan yang telah hadir, dan kami juga ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia dan para tokoh yang telah membantu terlaksananya acara ini meskipun banyak rintangan, dan kami minta ma’af apabila ada kekurangan baik hal hidangan ucapan yang kurang berkenan,” tutupnya.
Pengasuh Pesantren Sumber Batu Al – Falah II KH. Khalil Kawakib dalam sambutnya menyampaikan, Alhamdulillah karena bisa hadir dalam acara meskipun kurang sehat.
“Ditengah musibah Corona ini ayo kita kuatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dan ditengah gaduhnya RUU – HIP ini ayo kita ikut do’akan dan kawal, tidak hanya ditunda tapi di tiadakan,” sambutnya.
“Karena RUU – HIP tersebut apa bila diteruskan pembahasannya akan merusak nilai – nilai aqidah dan agama, dan juga akan menghancurkan bangsa ini,” lanjutnya.
Beliau menambahkan, agar orang tua selalu memberikan nilai – nilai aqidah dan agama kepada anak – anak kita, dan perbanyak baca istighfar serta bersedekah.
“Dengan memperbanyak istighfar dan sedekah kita digampangkan rejeki, dipermudah segala urusan dan dijauhi segala musibah oleh Allah, karena hanya Allah lah yang dapat merubah dan memberi segalanya,” akhir sambutnya. (Mp/nir/rus)
