Liput Proyek Sekolah, Jurnalis di Sampang Diperlakukan Kasar

Avatar

- Jurnalis

Senin, 13 September 2021 - 21:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah seorang jurnalis di Sampang diperlakukan kasar saat meliput proyek sekolah. (dok Madura Post)

Salah seorang jurnalis di Sampang diperlakukan kasar saat meliput proyek sekolah. (dok Madura Post)

SAMPANG, MaduraPost – Salah seorang jurnalis di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diperlakukan kasar saat meliput proyek sekolah. Saat ini pelaksana dan para pekerja proyek dilaporkan ke aparat kepolisian.

Informasi yang dihimpun MaduraPost proyek sekolah tersebut berada SMPN 7 Sampang senilai Rp777 juta. Sementara jurnalis yang diperlukan kasar adalah Mohammad Yasin jurnalis lacakpos.com.

Kronologis setelah Yasin meminta Izin dari salah satu tukang, namun kemudian dialihkan kepada salah seorang yang diduga oknum kepala desa Pakalongan. Dengan nada lantang dan mengancam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  PJ Kades Karang Penang Onjur Serahkan Sertifikat Tanah Kepada Warga Pelaku UMKM

“Ngecek apa bos, jika ada yang kurang dari pekerjaan ini silahkan di tambahi.” ungkap suara dalam video call WA.

Tindakan kasar itu kemudian dilanjut oleh pelaksana lapangan. “Keng mon acem macem, engkok benni skalian du kale alako riya pas bedhe reng acemmacem, benni keng angok ngoca’a madhure’en bei, wek dhuwe’en ngngguy arek apa ngangguy apa dhe’iye, mon keng ecem macemma, ngak kakeh gik bhuru tak kala ka reng asakola tanya jawab.(jika macem-macem, saya bukan sekali du kali bekerja seperti ini, pas ada orang macam-macam, sebaiknya cara madura saja,  berdua sama saya pakai clurit atau pakai apa begitu),” ungkapnya.

Baca Juga :  Diduga Mengalami Rem Blong, Mobil Pick Up L300 Mengalami Kecelakaan Di Gunung Kondur Batumarmar

Bahkan Yasin dengan temannya itu diminta menunjukkan KTP, meski sudah di tunjukkan ID Pers, tetap meminta menunjukkan KTP sambil bernada ancaman.

“Kakeh dhe’remma mas, engkok minta KTP na, dul anom, eh mon tak magi KTP na maren la anu.(kamu bagaimana mas, saya minta KTPmu, ya kalau tidak dikasih KTPnya,  ntar lagi….ambil tindakan maksudnya)” diduga kata pelaksana lapangan.

Baca Juga :  Bayi Tidak Berdosa Dibuang Ibunya di Desa Bangkes Pamekasan

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Motif Asmara, Pria di Pamekasan Tega Habisi Nyawa Korban, Dua Pelaku Berhasil Ditangkap Polisi
Siswi MA Annuqayah Guluk-Guluk Gagal Ikuti Tes Akademik, Diduga Jadi Korban Data Siluman PKBM Al-Muhlisin
Puting Beliung Terjang Palengaan Laok, Lima Warga Luka-Luka dan Rumah Rusak Parah
Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang
Tak Bisa Berteriak, Anak Disabilitas di Sampang Meninggal Tenggelam di Bak Air
Polres Sampang Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Desa, 13 Motor Raib
Dua Bocah SD di Sampang Dilarikan ke Puskesmas Usai Konsumsi MBG
Dana Hibah dan BK Desa Diduga Jadi Bancakan, Musfiq: Gubernur Tak Bisa Lagi Berlindung di Balik Kekuasaan

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 01:01 WIB

Motif Asmara, Pria di Pamekasan Tega Habisi Nyawa Korban, Dua Pelaku Berhasil Ditangkap Polisi

Kamis, 6 November 2025 - 13:09 WIB

Siswi MA Annuqayah Guluk-Guluk Gagal Ikuti Tes Akademik, Diduga Jadi Korban Data Siluman PKBM Al-Muhlisin

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Puting Beliung Terjang Palengaan Laok, Lima Warga Luka-Luka dan Rumah Rusak Parah

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:16 WIB

Tak Bisa Berteriak, Anak Disabilitas di Sampang Meninggal Tenggelam di Bak Air

Berita Terbaru