SUMENEP, MaduraPost – Berbicara peredaran narkoba yang semakin marak terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak lepas dari peran pemerintah untuk mencegah.
Terlihat dari pasangan calon bupati (Cabup) nomor urut 1, Achmad Fauzi. Langkah Cabup Fauzi untuk menekan pasar gelap peredaran narkoba, dalam hal ini melibatkan kiai, guru ngaji, hingga kampung tangguh.
Pada dasarnya, pasar gelap peredaran narkoba di Sumenep, masih lumayan cukup tinggi. Hal itu diketahui, saat Polres Sumenep gencar-gencarnya beberapa pekan terakhir menumpas peredarannya kota keris tersebut.
Tentu perlu kerjasama banyak pihak untuk menekannya. Sebab itu, Cabup Achmad Fauzi menaruh perhatian serius terhadap persoalan tersebut. Suami Nia Kurnia ini mengatakan, apabila peredaran narkoba di Kabupaten ujung timur Pulau Madura tak boleh dibiarkan terus menerus meluas.
Peran pentingnya, dirinya berupaya untuk memerangi peredaran narkoba, terutama jika terpilih sebagai bupati pada pemilihan bupati (Pilbup) 9 Desember 2020 mendatang, dengan cara menggandeng para kiai dan mendorong guru ngaji untuk ikut serta menyosialisasikan bahaya barang haram tersebut.
“Kami ingin menggandeng para kiai dan mendorong para guru ngaji untuk ikut membantu sosialisasi persoalan (bahaya, red) narkoba. Agar Sumenep ini terbebas dari narkoba,” ungkapnya, Kamis (12/11/2020).
Bahkan, pihaknya berkomitmen untuk membuat program Desa Tangguh Narkoba. Disamping itu, pria yang kerap dekat anak muda ini sangat merespons positif program Polres Sumenep untuk memondokkan para pengguna yang sudah terjangkit nsrkoba.
“Dan dalam hal ini kita akan menggandeng semua pihak, baik Polres, BNNK hingga elemen lain. Kami sangat merespons positif program Polres untuk memondokkan para pengguna yang tertangkap,” kata Cabup yang berpasangan dengan Nyai Hj. Dewi Khalifah ini.
Untuk diketahui, Pilbup Sumenep tahun 2020 diikuti dua pasangan calon, diantaranya Achmad Fauzi – Nyai Hj. Dewi Khalifah (nomor urut 1) dan pasangan Fattah Jasin – KH. Ali Fikri (nomor urut 2).
Pasangan Achmad Fauzi – Hj. Dewi Khalifah diusung PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Sedangkan pasangan Fattah Jasin – KH. Ali Fikri diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Golkar sebagai partai pendukung.
(Mp/al/rus)