SUMENEP, MaduraPost – Masalah terkait pemotongan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di UNIBA Madura kembali menjadi perhatian setelah sempat viral di media sosial.
Beberapa mahasiswa penerima KIP melaporkan bahwa dana yang seharusnya mereka terima secara utuh mengalami pemotongan oleh pihak tertentu, termasuk kampus dan organisasi mahasiswa (ormawa).
Kesaksian Mahasiswa
Salah satu mahasiswa UNIBA Madura mengungkapkan, bahwa masalah ini sebenarnya sudah viral sejak tahun lalu.
Sebagian besar penerima KIP tahun 2023, terutama mahasiswa semester satu, tidak menerima dana tersebut.
“Alasannya adalah biaya untuk mendapatkan KIP yang dibebankan kepada mahasiswa oleh sejumlah oknum seperti senior, ketua organisasi mahasiswa, hingga dosen,” kata seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya pada wartawan, Kamis (9/1).
Menurutnya, beberapa pihak yang terlibat menawarkan jasa agar mahasiswa mendapatkan KIP dengan jaminan 100% diterima. Namun, dana pencairan pertama tidak diberikan kepada mahasiswa.
“Dana tersebut langsung dibagikan ke atas, entah kepada siapa. Tidak ada kejelasan mengenai arahnya,” tutur mahasiswa ini.
Diketahui, sistem pencairan KIP di UNIBA dibagi menjadi dua skema. Skema pertama mencakup biaya pendidikan dan biaya hidup, dengan total Rp4.800.000 per tahun.
Sedangkan skema kedua hanya mencakup biaya pendidikan sebesar Rp2.400.000. Namun, dalam pencairan pertama tahun 2023, tidak ada dana yang diterima oleh mahasiswa untuk kedua skema tersebut.
Seorang mahasiswa lainnya juga mengungkapkan, bahwa beberapa mahasiswa yang memiliki kedekatan dengan oknum joki tetap menerima dana pencairan pertama.
“Mereka hanya diminta memberikan ‘uang seikhlasnya’, ada yang memberikan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta,” tutur mahasiswa alias narasumber media ini.
Dari informasi yang dihimpun, proses pengajuan KIP hanya memerlukan dokumen seperti KTP dan KK. Namun, isu pemotongan dana ini sempat memancing protes dari para orang tua mahasiswa.
Kasus ini bahkan viral di kalangan masyarakat dan media sosial seperti TikTok pada tahun 2023.
Klarifikasi Rektor UNIBA
Menanggapi isu tersebut, Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat menegaskan, bahwa pihak kampus tidak terlibat dalam pemotongan dana KIP.
Dalam video klarifikasinya yang sempat viral di TikTok, ia menyatakan, tidak satu pun dari pihak UNIBA yang meminta atau memotong dana KIP Anda.
“Jika ada yang melakukan itu, laporkan kepada saya, dan saya akan melaporkannya ke polisi,” kata Rektor Rahmad.
Rahmad juga menegaskan, bahwa dana KIP sepenuhnya adalah hak mahasiswa.
“Silakan gunakan untuk kebutuhan Anda atau keluarga, tetapi jangan berikan kepada oknum-oknum yang mengatasnamakan UNIBA Madura,” pungkasnya.***