Kasus DD Sokobanah Daya, Khairul Kalam Minta Kajari Belajar Ilmu Hukum

- Jurnalis

Rabu, 12 Agustus 2020 - 19:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, Madurapost.id – Satu tahun lebih kasus Dana Desa Sokobanah Daya  Kecamatan Sokobanah Bergulir di Kejaksaan Negeri Sampang.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan tim penyidik Kejaksaan Negeri Sampang, ditemukan adanya Pemalsuan tanda tangan di Spj dan Pekerjaan Proyek yang ditenderkan ke CV. Madura Perkasa.

Selain itu, Berdasarkan has audit tim ahli ITS, ditemukan kerugian negara akibat pekerjaan yang kurang dari volume.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Kisah Cak Noer, Sang Gubernur Tokoh Sampang yang Menyatukan Madura dan Jawa

Atas temuan tersebut, Menurut Khairul Kalam dari LSM JCW Jawa Timur mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi kepala kejaksaan Negeri Sampang untuk tidak menetapkan Kepala Desa Sokobanah Daya (Jatem) sebagai Tersangka.

Selain Jatem, Keterlibatan Direktur CV. Madura Perkasa (Dedy Dores) yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Sampang juga tidak bisa dipisahkan.

Baca Juga :  Mayat Tergeletak Viral di Sampang, Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan

“Unsur Pidana dalam kasus DD Sokobanah daya sudah jelas, Jadi Penyidik tidak boleh hanya fokus pada unsur kerugian negara saja,” Kata Kalam, Rabu (12/08/2020).

Lebih lanjut Khairul mengatakan bahwa adanya unsur kerugian negara dalam tindak pidana korupsi merupakan salah satu unsur yang harus terpenuhi. Tapi bukan satu satunya yang harus terpenuhi.

Baca Juga :  Legislatif Golkar Jatim Minta Pemkab Kawal "New Normal" Pondok Pesantren

“Kalau alasan unsur kerugian negara kemudian penyidik tidak bisa memenjarakan Jatem, Saya sebagai mantan napi minta Kajari Sampang belajar lagi tentang Ilmu Hukum,” Lanjut Kalam.

Berdasarkan Informasi yang dirangkum Madurapost, Kasus Dana Desa Sokobanah Daya saat ini masih menunggu hasil perhitungan dari Inspektorat kabupaten Sampang untuk menghitung adanya kerugian Negara. (Mp/ron/kk)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Tampang Pengasuh Pesantren di Kangean Sumenep yang Cabuli Santriwati Sejak 2021
Pengasuh Pondok Pesantren di Kangean Sumenep Jadi Predator Seks, 4 Santriwati Sudah Diperiksa
Oknum Ustaz di Kangean Sumenep Cabuli 20 Santriwati
Pasca 35 Kilogram Diserahkan ke Polda Jatim, Satu per Satu Sabu Muncul di Masalembu
Penemuan 35 Kilogram Narkoba di Laut Masalembu Sumenep Buka Dugaan Jaringan Internasional
ASN dan Ketua LSM di Sumenep Terjaring OTT Dugaan Pemerasan Kades
Diduga Palsukan Dokumen Nikah, Tersangka Masih Bebas Meski Sudah Masuk DPO Polres Sumenep
Lawan Pemotongan Upah, Jurnalis Miftah Faridl Kirim Kontra Memori Kasasi ke MA

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:08 WIB

Ini Tampang Pengasuh Pesantren di Kangean Sumenep yang Cabuli Santriwati Sejak 2021

Selasa, 10 Juni 2025 - 09:07 WIB

Pengasuh Pondok Pesantren di Kangean Sumenep Jadi Predator Seks, 4 Santriwati Sudah Diperiksa

Selasa, 10 Juni 2025 - 07:42 WIB

Oknum Ustaz di Kangean Sumenep Cabuli 20 Santriwati

Minggu, 1 Juni 2025 - 13:12 WIB

Pasca 35 Kilogram Diserahkan ke Polda Jatim, Satu per Satu Sabu Muncul di Masalembu

Jumat, 30 Mei 2025 - 20:14 WIB

Penemuan 35 Kilogram Narkoba di Laut Masalembu Sumenep Buka Dugaan Jaringan Internasional

Berita Terbaru

RUSAK. Potret dua ruas jalan desa di Lebeng Timur tampak rusak dan tak terurus, meski perbaikan selalu tercantum dalam program tahunan pemerintah desa. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:14 WIB

Potret SPBU SPBU 54.691.03 Junok Bangkalan saat mengisi bbm ke jeriken (foto: dokumentasi madurapost).

Ekonomi & Bisnis

SPBU Junok Bangkalan Diduga Abaikan Antrean, Prioritaskan Jeriken

Senin, 16 Jun 2025 - 14:12 WIB

FLAYER. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan informasi resmi jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang TK, SD, dan SMP, dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. (Istimewa for MaduraPost)

Pendidikan

Pendaftaran Siswa Baru 2025 di Sumenep Resmi Dibuka

Senin, 16 Jun 2025 - 13:39 WIB