SAMPANG, MaduraPost – Musim penghujan petani di Dusun Talela, Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang terancam gagal panen, karena air saluran tersumbat 5 haktare sawah teredam banjir.
Pasalnya, areal sawah di pinggir jalan nasional tersebut dipenuhi air sejak adanya hujan turun dengan intensitas cukup tinggi dalam dua hari terakhir. membuat sawah milik petani seperti tambak, bahkan sebagian sawah itu sudah tak terlihat lagi.
H Jauhari selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banjar Talela yang juga tinggal di sekitaran jalan nasional mengungkapkan, lebih kurang 5 hektar sawah, terendam banjir musiman akibat tersumbatnya aliran air di daerah itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banjir merendam lebih kurang 5 hektar sawah petani yang terjadi setiap musim penghujan tiba karena tersumbatnya saluran air. Saluran itu juga mengalami pendangkalan karena menumpuknya sedimentasi tanah dan lumpur,” katanya, Kamis (31/12/2020).
Menurutnya ada beberapa kendala yang mengakibatkan air tidak bisa mengalir hingga merendam sawah. Salah satunya masih belum optimalnya saluran dan juga gorong-gorong yang berada didekat Masjid. Dikatakan Jauhari, saluran air di beberapa titik masih tersumbat, sehingga air tak bisa mengalir seperti biasanya.
“Gorong gorong yang dekat masjid itu masih belum maksimal. Airnya memang mengalir dari timur ke barat dan kemudian mengalir ke laut. Ketika air laut pasang, air laut naik ke persawahan, dan persoalan ini menjadi dilema bagi para petani,” ujarnya.
Diakuinya, bahwa sudah bertahun-tahun, masyarakat petani harus mengalami musibah banjir menggenang sawahnya pada saat musim penghujan. Untuk tahun ini saja, petani sudah dua kali mengalami gagal panen.
“Persoalan banjir yang menjadi kendala petani ini menjadi pekerjaan utama yang sampai sekarang belum pernah terselesaikan,” imbuhnya.
Ia berharap pemerintah turun tangan mengatasi problem tersebut. Terutama memperbaiki saluran pembuangan yang ada di sekitar lokasi banjir tersebut.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu persoalan ini karena sampai kapanpun persawahan petani akan tetap terancam banjir kalau saluran airnya masih dalam kondisi buntu,” pungkasnya. (Mp/man/rul)