Kapolda Jatim Klarifikasi Soal Insiden dengan Jurnalis

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 8 April 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEREMONI. Potret sejumlah jurnalis yang ada di wilayah kerja Sumenep bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, saat berfoto bersama. (Istimewa for MaduraPost)

SEREMONI. Potret sejumlah jurnalis yang ada di wilayah kerja Sumenep bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, saat berfoto bersama. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Pol Nanang Avianto, akhirnya merespons dugaan kekerasan yang menimpa jurnalis.

Dalam keterangannya, ia menyebut peristiwa tersebut bukanlah representasi dari lembaga kepolisian secara keseluruhan, melainkan ulah individu yang bertindak menyimpang.

“Mungkin itu perilaku pribadi dari satu-dua orang saja, jumlahnya sangat kecil,” ujar Irjen Nanang kepada wartawan saat berkunjung ke Sumenep, Selasa (8/4).

Ia juga meminta agar kejadian ini tidak dianggap mewakili keseluruhan institusi.

“Tolong jangan dibesar-besarkan. Persentasenya kecil sekali kok,” tambahnya.

Pernyataan tersebut mendapat sorotan publik, terutama dari komunitas pers yang menilai komentar itu justru meremehkan persoalan serius yang mengancam kerja jurnalistik dan kebebasan informasi.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan Satu Tersangka Dalam Kasus Pembunuhan di Tamberu Daya Yang Menewaskan Warga Sotabar

Meski demikian, Irjen Nanang menyatakan bahwa proses hukum tetap dijalankan terhadap anggota yang terlibat.

“Kami sudah menindak secara internal terhadap yang bersangkutan,” ujarnya lagi.

Ia juga mengingatkan bahwa semua warga negara memiliki posisi yang sama di hadapan hukum.

“Hukum itu berlaku untuk semua, tak peduli siapa dia,” katanya.

Walaupun disampaikan dengan kalimat ringan, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa institusi kepolisian tidak sepenuhnya mengabaikan kasus ini.

Namun, bagi kalangan jurnalis dan masyarakat umum, yang ditunggu bukan sekadar ucapan, melainkan langkah nyata.

Dalam konteks keterbukaan informasi, kekerasan terhadap pekerja media dinilai sebagai bentuk ancaman terhadap demokrasi itu sendiri.

“Kalau benar ini hanya ulah segelintir orang, mestinya aparat bisa menunjukkan tindakan tegas dan terbuka,” kata Miftahol Hendra Efendi, jurnalis dari MaduraPost.

Baca Juga :  Rawan Banjir, BPBD Sampang Dapat Bantuan Alat Pendeteksi Banjir Dari Pemprov Jatim

Ia juga mengingatkan bahwa meski hanya satu kasus, dampaknya bisa sangat luas.

“Jangan anggap remeh. Kepercayaan publik bisa rusak karena satu insiden saja. Kami ingin melihat tindakan nyata dari pihak kepolisian,” tegasnya.

Sebagai catatan, sepanjang Maret hingga April 2025, tercatat tiga insiden serius yang melibatkan jurnalis. Dua di antaranya bahkan berujung pada kematian.

Kasus pertama menimpa Juwita (23), wartawati Newsway.co.id, yang ditemukan tak bernyawa di Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada 22 Maret 2025.

Pelaku pembunuhan diduga adalah kekasihnya sendiri, anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu, bernama Jumran alias J.

Baca Juga :  RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang Diduga Tidak Melayani Obat Untuk Pasien BPJS

Selanjutnya, Situr Wijaya (33), jurnalis media daring, ditemukan tewas dalam kamar hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada malam 4 April 2025.

Keluarganya yang curiga atas kondisi jenazah memutuskan melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya sehari kemudian.

Insiden ketiga melibatkan fotografer LKBN Antara, Makna Zaezar, yang mendapat perlakuan kekerasan saat meliput kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Semarang, pada 5 April 2025. Diduga, pelaku adalah salah satu ajudan Kapolri yang ikut dalam pengamanan.

Rangkaian kasus tersebut menjadi cermin bahwa keselamatan jurnalis kini tengah dipertaruhkan di tengah iklim demokrasi yang seharusnya menjamin kebebasan pers.***

Penulis : Miftahol Hendra Efendi

Editor : Nurus Solehen

Sumber Berita : Redaksi MaduraPost

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia
Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep
Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan
Tabrak Pesepeda, Warga Sumenep Tewas Diduga Akibat Pengeroyokan
Kepala Desa Rajun Benarkan Warganya Diduga Menikah Lagi Tanpa Cerai Resmi
Kades Kangayan Jadi Tersangka, Diduga Gunakan Ijazah Palsu untuk Maju Pilkades 2014
Bursa Sekda Sumenep Menghangat, Yanuar Yudha Bachtiar Muncul sebagai Kandidat Berpotensi
TAGANA Sumenep Aktif Kawal Kesiapsiagaan Bencana

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:21 WIB

Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:30 WIB

Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:46 WIB

Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan

Rabu, 30 April 2025 - 18:16 WIB

Tabrak Pesepeda, Warga Sumenep Tewas Diduga Akibat Pengeroyokan

Rabu, 30 April 2025 - 18:03 WIB

Kepala Desa Rajun Benarkan Warganya Diduga Menikah Lagi Tanpa Cerai Resmi

Berita Terbaru

Salah seorang nelayan yang diamankan pihak kepolisian karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu

Hukum & Kriminal

Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:54 WIB

Anggota Polsek Banyuates saat memeriksa tersuga maling di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.

Hukum & Kriminal

Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:28 WIB