SAMPANG, MaduraPost – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sampang, Edi Subianto akan berupaya menganggarkan tahun 2024 SDN 2 Morbatoh, dilakukan ada perbaikan gedung sekolah di Kecamatan Banyuates, Madura.
Menurut Edi Subianto mengatakan, bahwa terkait pengrusakan pembangunan tingkat Kecamatan pasti ada. Namun di SDN 2 Morbatoh ini akan direncanakan sudah pada tahun 2024. Sebenernya sudah dianggarkan tahun 2023 namun dengan terkendala anggaran terbatas sehingga direncanakan tahun 2024 nanti.
“Untuk Gedung SDN Morbatoh 2 itu setelah hasil survei masuk katagori sedang dan berat sehingga menjadi referensi kita untuk menghitung segala kebutuhan, bahkan kita tetap ada perhatian terhadap SDN 2 Morbatoh tersebut. Namun perlu dipahami juga karena untuk menangani semua sekolah yang mengalami kerusakan tetap di perhatikan,” kata Edi Subianto, Jum’at (12/5/2023).
Selain itu kata Edi sapaan akrabnya, bahwa sebelumnya andalan kita untuk pembangunan gedung sekolah, DAK karena DAU terbatas dan yang memutuskan dari kementerian pendidikan. Dari sini hanya mengajukan sekolah mana yang menerima perbaikan dari DAK tersebut yang menentukan dari pusat.Kita mulai perencanaan pembangunan pada tahun 2024, dan diusulkan kembali.
“Saya mohon do’anya kepada guru dan masyarakat setempat agar SDN 2 Morbatoh tersebut bisa terwujud sehingga bisa dilakukan perbaikan,” ungkap Edi dengan nada do’a.
Pihaknya berharap kepada peserta didik di SDN 2 Morbatoh dalam proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan baik karena kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan diluar kelas agar bisa memanfaatkan dilingkungan yang ada sehingga peserta didik tidak jenuh.
“Seperti sekarang pembelajaran kontekstual peserta didik bisa diajak di kondisi nyata di Masyarakat misalnya di pertokohan dan tempat wisata karena proses belajar mengajar bisa dilakukan oleh guru di SDN 2 Morbatoh sesuai dengan materi yang diajarkan kepada peserta didiknya,” pintanya.
“Kalau misalnya memberikan pembelajaran terkait jual beli kepada anak – anak bisa dibawa sekali – kali ke pertokohan untuk bisa diajari dengan cara menghitung modal, kerugian dan keuntungan sehingga peserta didik bisa senang di samping ada Wisata sehingga pembelajaran seperti itu bisa diterapkan oleh para guru disana,” pungkasnya.