BANGKALAN, MaduraPost – Sepekan terakhir, pemberitaan seputar Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, trending nasional, pasca sebelumnya kasus Covid-19 menimpa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Padahal berdasarkan peta sebaran Covid-19 yang diupdate Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan, berada di peringkat 10.
10 Kabupaten/kota tertinggi di antaranya adalah Kabupaten Madiun, Kota Surabaya, Blitar, Magetan, Kota Madiun, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Banyuwangi, dan Bangkalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Agus Sugianto Zain, membenarkan data tersebut. Sebenarnya penyebaran Covid-19 masih dalam situasi stabil, artinya tidak terlalu melonjak, bila memang berkaca pada data sebaran Covid-19 dari Dinkes Provinsi.
Agus mengungkapkan asal-muasal Bangkalan mendadak jadi perhatian publik soal kasus Covid-19. Pasalnya, IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan, diusulkan oleh pihak manajemen rumah sakit, untuk sementara ditutup.
“Manajemen RSUD Bangkalan mengajukan permohonan kepada Bupati Bangkalan melalui surat yang viral, karena ingin melindungi tenaga kesehatan di dan juga masyarakatnya,” kata Agus saat dimintai keterangan.
Demikian dilakukan, sambungnya, karena dinilai perlu untuk dilakukan sterilisasi di IGD dan nakes yang positif Covid-19. Bukan mau menutup total pelayanan rumah sakit, tapi hanya IGD.
Agus juga menyatakan, saat Bangkalan trending Covid-19, pihaknya banyak menerima telepon untuk mengonfirmasi data Covid-19 di Bangkalan yang tiba-tiba viral di medsos. Ia memperhatikan data atau rilis tersebut, namun selama data tersebut Agus ketahui, ia secara terbuka memberikan pernyataan.
Begitu sebaliknya, bila data yang disampaikan cenderung atau tidak diketahuinya, Agus memilih irit bicara dan tidak merespons.