SUMENEP, MaduraPost – Jalan lingkar utara resmi di buka oleh Bupati Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Selasa (26/1/2021). Jalan tersebut terletak di dua Desa, sebagai penghubung antara Desa Parsanga dan Kebunan, Kecamatan Kota.
Usai peresmian jalan itu, Bupati Sumenep, Busyro Karim menerangkan, bahwa adanya jalan tersebut sebagai alternatif kemajuan mobilisasi di Kota Keris. Tujuannya, agar tingkat kemacetan di daerah perkotaan bisa terurai.
“Lingkar utara ini bagian dari alternatif biar arus mobilisasi tidak hanya numpuk di Kota. Maka disini harus ada pancingannya agar orang dan mobil bisa kesini,” kata Busyro, saat dikonfirmasi pewarta usai peresmian jalan lingkar utara, Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya sebagai jalan poros mobilisasi, jalan lingkar utara diharapkan mampu dibangun destinasi wisata. Mengingat, dataran tinggi di kawasan itu bisa menjadi sebuah monumen.
“Tentu disini harus bisa dibangun sebuah monumen. Misal kayak lingkar barat ada Asta Tinggi. Nah, disini juga harus ada nanti. Diantaranya itulah, dan saya lihat disini sudah mulai warga berjualan dan sebagainya,” ucap Bupati yang sudah sebentar lagi akan purna tugas ini.
Buya, sapaan biasa Busyro Karim sedikit bercerita. Di kawasan jalan lingkar utara, dulu, adalah tempat keraton yang tidak banyak orang tau. Sebab itu, dirinya memberikan dua nama jalan dari arah timur Desa Parsanga dengan sebutan ‘Siddingpuri’. Sementara dari arah barat Desa Kebunan, dia menamai ‘KH. Mudzfar’.
“Iconnya ya tetap saja kita mengenang sejarah yang ada dibagian Utara ini. Misal Siddingpuri, orang kan belum banyak kenal dengan sejarah ini, itu contoh. Padahal disini dulu ada keraton, siapa sih anak muda yang kenal bahwa di daerah Parsanga ada keraton,” tutur Bupati dua periode ini.
Harapannya, kata Buya, dengan nama itu orang-orang bisa mengingat sejarah. Jika dulu, pernah ada keraton sebelum jalan lingkar utara tersebut difikirkan.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Eri Susanto menjelaskan, adanya jalan lingkar utara dapat mendongkrak perekonomian masyarakat kedepan.
“Kedepan, dengan adanya jalan lingkar utara ini untuk akses perekonomian masyarakat. Jadi ini, jalan yang dari utara tidak usah masuk kota lagi, itu bisa ke arah bandara di Kalianget nantinya,” kata dia.
Lebih jauh, Eri memaparkan, jika nanti kawasan tersebut bisa dijadikan destinasi yang maju. Setidaknya, bisa setingkat destinasi yang ada di Kota Batu, Malang.
“Sehingga bisa tumbuh perekonomian masyarakat disini. Apalagi sudah mulai ada destinasi wisata disini. Apalagi jika sudah ada lampu disini, otomatis masyarakat nanti bisa merasakan nuansa Batu-Malang ada di Sumenep,” tukasnya.
Usai peresmian secara simbolik oleh Bupati Busyro, pihaknya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat kemudian menanam pohon.
Sekedar informasi, proyek pembangunan jalan lingkar utara bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sumenep. Dari proyek yang dimenangkan oleh PT Menara Insijaya Group itu, menghabiskan hingga 42 miliar lebih.
Proyek tersebut dikerjakan selama dua tahun, sejak 2019 hingga 2020 usai dimenangkan tendernya. Meski sempat ada kendala, proyek ini akhirnya diresmikan pada awal tahun 2021 ini. (Mp/al/kk)