Jalan Lingkar Utara Diklaim Sebagai Akses Alternatif Kemajuan Perekonomian Sumenep

- Jurnalis

Selasa, 26 Januari 2021 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, MaduraPost – Jalan lingkar utara resmi di buka oleh Bupati Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Selasa (26/1/2021). Jalan tersebut terletak di dua Desa, sebagai penghubung antara Desa Parsanga dan Kebunan, Kecamatan Kota.

Usai peresmian jalan itu, Bupati Sumenep, Busyro Karim menerangkan, bahwa adanya jalan tersebut sebagai alternatif kemajuan mobilisasi di Kota Keris. Tujuannya, agar tingkat kemacetan di daerah perkotaan bisa terurai.

“Lingkar utara ini bagian dari alternatif biar arus mobilisasi tidak hanya numpuk di Kota. Maka disini harus ada pancingannya agar orang dan mobil bisa kesini,” kata Busyro, saat dikonfirmasi pewarta usai peresmian jalan lingkar utara, Selasa (26/1).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya sebagai jalan poros mobilisasi, jalan lingkar utara diharapkan mampu dibangun destinasi wisata. Mengingat, dataran tinggi di kawasan itu bisa menjadi sebuah monumen.

Baca Juga :  Kepala Pasar Bringkoning Sampang Diduga Tidak Becus Mengelola Pedagang Hingga Menyebabkan Kemacetan

“Tentu disini harus bisa dibangun sebuah monumen. Misal kayak lingkar barat ada Asta Tinggi. Nah, disini juga harus ada nanti. Diantaranya itulah, dan saya lihat disini sudah mulai warga berjualan dan sebagainya,” ucap Bupati yang sudah sebentar lagi akan purna tugas ini.

Buya, sapaan biasa Busyro Karim sedikit bercerita. Di kawasan jalan lingkar utara, dulu, adalah tempat keraton yang tidak banyak orang tau. Sebab itu, dirinya memberikan dua nama jalan dari arah timur Desa Parsanga dengan sebutan ‘Siddingpuri’. Sementara dari arah barat Desa Kebunan, dia menamai ‘KH. Mudzfar’.

“Iconnya ya tetap saja kita mengenang sejarah yang ada dibagian Utara ini. Misal Siddingpuri, orang kan belum banyak kenal dengan sejarah ini, itu contoh. Padahal disini dulu ada keraton, siapa sih anak muda yang kenal bahwa di daerah Parsanga ada keraton,” tutur Bupati dua periode ini.

Baca Juga :  Diskominfo Cederai Program Pentahelix yang Digagas Bupati Sumenep, Ini Faktanya!

Harapannya, kata Buya, dengan nama itu orang-orang bisa mengingat sejarah. Jika dulu, pernah ada keraton sebelum jalan lingkar utara tersebut difikirkan.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Eri Susanto menjelaskan, adanya jalan lingkar utara dapat mendongkrak perekonomian masyarakat kedepan.

“Kedepan, dengan adanya jalan lingkar utara ini untuk akses perekonomian masyarakat. Jadi ini, jalan yang dari utara tidak usah masuk kota lagi, itu bisa ke arah bandara di Kalianget nantinya,” kata dia.

Lebih jauh, Eri memaparkan, jika nanti kawasan tersebut bisa dijadikan destinasi yang maju. Setidaknya, bisa setingkat destinasi yang ada di Kota Batu, Malang.

Baca Juga :  Berkedok Bantuan, Hati-Hati Penipuan Mengatasnamakan Bupati Sumenep

“Sehingga bisa tumbuh perekonomian masyarakat disini. Apalagi sudah mulai ada destinasi wisata disini. Apalagi jika sudah ada lampu disini, otomatis masyarakat nanti bisa merasakan nuansa Batu-Malang ada di Sumenep,” tukasnya.

Usai peresmian secara simbolik oleh Bupati Busyro, pihaknya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat kemudian menanam pohon.

Sekedar informasi, proyek pembangunan jalan lingkar utara bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sumenep. Dari proyek yang dimenangkan oleh PT Menara Insijaya Group itu, menghabiskan hingga 42 miliar lebih.

Proyek tersebut dikerjakan selama dua tahun, sejak 2019 hingga 2020 usai dimenangkan tendernya. Meski sempat ada kendala, proyek ini akhirnya diresmikan pada awal tahun 2021 ini. (Mp/al/kk)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PLN Denda Warga Rp33 Juta, Jailani: KWH Sudah Dicabut, Kok Masih Dibilang Melanggar?
PLN Sumenep Tegaskan Tak Akan Bertanggung Jawab Jika Oknum Bukan Pegawai
Lemahnya Pengawasan PLN Sumenep Rugikan Konsumen
Relawan Prabowo Minta Kejari Pamekasan Monitoring Program MBG di Batumarmar
Pemilik Tambak di Sumenep Merasa Ditipu Oknum, PLN Belum Beri Keterangan Resmi
Sumenep Raih Opini WTP Kedelapan Kali Berturut-Turut dari BPK RI
Kasus Bandar Narkoba Riyanto Telah P21, Berkas dan Tersangka Sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan
BKPSDM Sumenep Tindak ASN Mangkir Usai Idulfitri, Lima Masuk Proses Disiplin

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 12:47 WIB

PLN Denda Warga Rp33 Juta, Jailani: KWH Sudah Dicabut, Kok Masih Dibilang Melanggar?

Sabtu, 19 April 2025 - 10:55 WIB

Lemahnya Pengawasan PLN Sumenep Rugikan Konsumen

Sabtu, 19 April 2025 - 07:02 WIB

Relawan Prabowo Minta Kejari Pamekasan Monitoring Program MBG di Batumarmar

Jumat, 18 April 2025 - 10:13 WIB

Pemilik Tambak di Sumenep Merasa Ditipu Oknum, PLN Belum Beri Keterangan Resmi

Kamis, 17 April 2025 - 19:27 WIB

Sumenep Raih Opini WTP Kedelapan Kali Berturut-Turut dari BPK RI

Berita Terbaru