SUMENEP, MaduraPost – Fattah Jasin, mengklaim bahwa hingga kini kemajuan investasi di Sumenep masih dalam dibawah rata-rata.
Dia mencontohkan, meskipun jembatan Suramadu telah hadir untuk Madura, tak banyak para investor melirik Kabupaten ujung timur Pulau Madura itu.
Menurut Fattah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, harus segera membentuk infrastruktur-infrastruktur baru.
“Madura walaupun ada Suramadu yang lain masih belum maksimal. Maka pertumbuhan ekonominya produk domestik regionalnya, kalau Jawa Timur 5, Madura masih di angka 2. Pemerintah harus segera mewujudkan infrastruktur-infrastruktur yang lain yang harus bisa mendorong dan menggerakan misalnya jalan, conectivity dermaga, dan irigasi untuk pangan,” kata dia, usai menjadi pemateri diskusi di Rumah Perubahan Achmad Yunus, Jumat (5/6).
Kabupaten Sumenep yang lekat dengan kultur, menurut dia, hingga kini masih belum membentuk investasi secara administratif yang tertata.
“Madura itu lekat dengan kultur, (Bhappa’ Bhappu’, Ghuru, Rato). Kalau saya berbicara investasi itu tidak bisa dilihat dari sisi administratif Sumenep saja, tapi Madura secara keseluruhan,” tuturnya.
Dia mencontohkan, waduk sebagai kebutuhan air bersih, maka harus ada di Madura yang bisa dibangun. Kemudian, lanjutnya, yang lain seperti di Kepulauan, conectivity, di harus ada pendirian dermaga.
“Saya terakhir di Dinas Perhubungan sudah merencanakan ada bandara di Kangean. Insyaallah itu kalau terus dimaksimalkan, karena bulan-bulan tertentu kapal laut berlayar sementara arus barang dan jasa harus terus bisa melintas. Maka bandara di Kangean harus memang ada,” terangnya.
Di sisi berbeda, Achmad Yunus, juga mengakui jika investasi Sumenep memanglah sangat minim.
“Besar untuk Sumenep berinvestasi, tapi sampai dengan saat ini Sumenep sendiri tidak membuka jalan untuk itu. Artinya, investasi di Sumenep bisa dikatakan masih sangat minim,” ujar dia.
Di Rumah Perubahan, dia menjelaskan tentang investasi Sumenep, jika sudah saatnya anak muda menjadi garda terdepan untuk berinvestasi.
“Kedepan diperlukan kreativitas dari Pemerintah Daerah untuk bisa memberikan semacam iklim yang bagus buat investasi, dan kreativitas itu bisa didapatkan agak berbeda kalau yang mengelola anak muda,”
Mungkin anak muda sudah jenuh dengan kondisi Sumenep, kata dia, potensi luar biasa namun membuat investasi satupun belum ada
“Kok malah begini-begini saja. Jadi kita menawarkan konsep yang baru, segar, dan ini untuk membuat Sumenep lebih meroket. Ya, estafetnya adalah giliran kita, jangan menunggu lagi,” tandasnya. (Mp/al/kk)






