Scroll untuk baca artikel
Pariwisata

Hujan Turun di Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Avatar
7
×

Hujan Turun di Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

SUMENEP, MaduraPost – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ingatkan masyarakat untuk waspada pada musim kemarau tahun ini.

Pasalnya, meski Jawa Timur saat telah masuk musim kemarau, namun iklim cuaca masih masih berada dalam status hujan. Kepala BMKG Sumenep, Usman Kholid mengatakan, jika perubahan iklim menjadi dampak utama terjadinya hujan di musim kemarau.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Laka Tunggal di Pasuruan Menyebabkan Penumpang Meninggal, Keluarga Minta Sopir ditahan

“Beberapa terakhir ini memang cuaca di Sumenep hujan, hal itu disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer. Dari gangguan atmosfer itu karena adanya gelombang kokuratior iklim,” ungkapnya, saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan selularnya, Selasa (29/6).

Disamping gelombang kokuratior iklim, kata Usman, hal tersebut yang dapat menyebabkan cuaca serasa hangat dan mulai terjadi dari selatan Jawa Timur.

Baca Juga :  Ke Sumenep Madura Yuk, Berwisata Kuliner Cakee

“Tentunya berdampak pada penguapan air, ini akan berdampak menumbuhkan awan-awan hujan,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau, agar masyarakat terus waspada pada musim kemarau tahun ini. Sebab, adanya gelombang kokuratior iklim bisa membuat prakiraan cuaca berubah-ubah.

“Jadi dampak musim hujan yang terjadi akhir-akhir ini perlu diwaspadai, tentunya adanya angin kencang, hujan deras, petir, dan kemungkinan puting beliung,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Resmi Menutup Tempat Wisata Selama Lebaran

Namun tidak perlu risau, sebab diprakirakan potensi fenomena ini akan melemah di awal bulan Juli 2021 mendatang.

“Kita BMKG akan tetap mengupdate perkembangannya. Sementara ini tidak ada perbedaan dibandingkan musim kemarau sebelumnya. Hanya saja, di musim kemarau ini kenapa masih hujan karena ada fenomena gelombang kokuratior iklim itu,” tukasnya.