Hujan Turun di Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 29 Juni 2021 - 13:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

SUMENEP, MaduraPost – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ingatkan masyarakat untuk waspada pada musim kemarau tahun ini.

Pasalnya, meski Jawa Timur saat telah masuk musim kemarau, namun iklim cuaca masih masih berada dalam status hujan. Kepala BMKG Sumenep, Usman Kholid mengatakan, jika perubahan iklim menjadi dampak utama terjadinya hujan di musim kemarau.

Baca Juga :  Tahun Ini Disparbudpora Sumenep Targetkan 5 Penambahan Cagar Budaya Baru

“Beberapa terakhir ini memang cuaca di Sumenep hujan, hal itu disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer. Dari gangguan atmosfer itu karena adanya gelombang kokuratior iklim,” ungkapnya, saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan selularnya, Selasa (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disamping gelombang kokuratior iklim, kata Usman, hal tersebut yang dapat menyebabkan cuaca serasa hangat dan mulai terjadi dari selatan Jawa Timur.

Baca Juga :  Tim Tauhid Minta KPU Pamekasan Melarang Paslon Bawa Contekan Saat Debat

“Tentunya berdampak pada penguapan air, ini akan berdampak menumbuhkan awan-awan hujan,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau, agar masyarakat terus waspada pada musim kemarau tahun ini. Sebab, adanya gelombang kokuratior iklim bisa membuat prakiraan cuaca berubah-ubah.

“Jadi dampak musim hujan yang terjadi akhir-akhir ini perlu diwaspadai, tentunya adanya angin kencang, hujan deras, petir, dan kemungkinan puting beliung,” jelasnya.

Baca Juga :  Keindahan Pantai Camplong Dirusak Warung Milik Pedagang

Namun tidak perlu risau, sebab diprakirakan potensi fenomena ini akan melemah di awal bulan Juli 2021 mendatang.

“Kita BMKG akan tetap mengupdate perkembangannya. Sementara ini tidak ada perbedaan dibandingkan musim kemarau sebelumnya. Hanya saja, di musim kemarau ini kenapa masih hujan karena ada fenomena gelombang kokuratior iklim itu,” tukasnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pantai Lon Malang: Pesona Eksotis di Ujung Utara Sampang yang Terus Memikat Hati Wisatawan
Libur Lebaran, Pantai Lon Malang Sampang Jadi Destinasi Wisata Favorit
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Meresmikan Monumen Tugu Keris di Sumenep
Pantai Lon Malang Sampang Gelar Pelatihan Sertifikasi CHSE Pengelola Wisata Nusantara
Rawan di Korupsi, Pembelian Tiket Masuk Wisata Bromo Probolinggo Pakai Sistem Titipan
Demi Wujudkan Desa Wisata Go Internasional, Pemdes Bira Tengah Sampang Gelar FGD
Kisah Legendaris Ki Moko dan Api Abadi di Pamekasan
Daya Tarik Wisata Pantai Lon Malang Sampang Menggugah Wisatawan Menghabiskan Libur Lebaran

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:05 WIB

Pantai Lon Malang: Pesona Eksotis di Ujung Utara Sampang yang Terus Memikat Hati Wisatawan

Rabu, 2 April 2025 - 22:32 WIB

Libur Lebaran, Pantai Lon Malang Sampang Jadi Destinasi Wisata Favorit

Rabu, 29 Januari 2025 - 19:01 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Meresmikan Monumen Tugu Keris di Sumenep

Jumat, 16 Agustus 2024 - 13:41 WIB

Pantai Lon Malang Sampang Gelar Pelatihan Sertifikasi CHSE Pengelola Wisata Nusantara

Senin, 15 Juli 2024 - 12:23 WIB

Rawan di Korupsi, Pembelian Tiket Masuk Wisata Bromo Probolinggo Pakai Sistem Titipan

Berita Terbaru

Remaja di Kabupaten Sampang diduga menjadi pelaku tindak pidana rudapaksa terhadap anak di bawah umur. (Dok/MaduraPost)

Peristiwa

Polisi Tangkap Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Sampang

Sabtu, 11 Okt 2025 - 20:21 WIB

Polisi saat menggerebek minyak goreng oplosan yang berada di dusun polay timur desa bira tengah (sumber foto: hasil capture foto dari video yang beredar).

Hukum & Kriminal

Polres Sampang Bongkar Dugaan Oplosan Minyak Bersubsidi “Minyak Kita”

Sabtu, 11 Okt 2025 - 10:14 WIB