SUMENEP, MaduraPost – Dalam waktu dekat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan segera mengusulkan skema subsidi harga jual jagung di tingkat petani. Jumat, 24 Februari 2023.
Penyebabnya, karena masih rendahnya harga jual jagung di saat panen dan masih berada di kisaran Rp4.000,- per kilogram.
“Skema yang akan kami usulkan, yakni pembelian jagung melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan harga berpihak kepada petani,” kata Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari, mengungkapkan pada sejumlah media baru-baru ini, Jumat (24/2).
Pihaknya mengaku akan memperjuangkan harga jagung agar ada kenaikan dan berpihak kepada petani.
“Kami bertekad akan perjuangkan harga jagung bisa tinggi di saat panen, agar petani tigak merugi,” tegas Juhari.
Menurutnya, permasalahan setiap tahun yang dihadapi para petani yakni harga jagung cenderung anjlok ketika panen.
Sebab itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengusulkan skema untuk memberikan subsidi pada harga jual jagung di tingkat petani.
“Kami akan dorong untuk membantu petani jagung agar bisa menikmati harga yang sesuai,” tutur politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Di samping itu, dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bisa mengintervensi melalui pemberian subsidi langsung.
Misalnya saja, mendorong petani menjual hasil panen melalui BUMD, agar keuntungannya bisa dinikmati dengan baik oleh para petani, khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Ini akan menjadi agenda kami ke depan, soalnya banyak petani yang menanam jagung, ya paling tidak minimal harganya bisa Rp8-9 ribu,” pungkasnya.***






