SUMENEP, MaduraPost – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus melakukan kesiapsiagaan secara serius menghadapi lonjakan Covid-19 varian Omicron di bulan Februari 2022 mendatang.
Dia menyebut, berdasarkan intruksi Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa telah mewarning lonjakan Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi.
Kemungkinan, kata dia, pada pertengahan bulan Februari 2022 akan ada lonjakan Covid-19 varian Omicron.
“Ini semua di warning, bukan hanya Jawa Timur. Pak Luhut memberikan warning kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan kewaspadaan berganda,” kata Gubernur Khofifah pada media, Selasa (18/1).
Pihaknya menjelaskan, pada tanggal 26 Januari 2022, PMI Jawa Timur sudah mulai masuk lewat Bandara Juanda, sebab sebelumnya PMI telah melewati Bandara Soekarno Hatta.
Kesiapsiagaan ini sesungguhnya, lanjut dia, telah dilakukan pada tanggal 31 Desember 2021 oleh Kepala BNPB dan Menteri Perhubungan. Dimaan, telah full time melakukan chek lapangan.
Dari mulai airport dan tempat-tempat yang dimungkinkan para pengguna jasa udara akan melakukan karantina.
Gubernur Khofifah menerangkan, sebanyak 33 Hotel sudah disiapkan, kemudian ada asrama haji dan diklat Kementerian Agama serta LPMP.
“Jadi kita melakukan peninjauan dengan melihat kesiapsiagaan masing-masing titik untuk karantina,” kata dia menerangkan.
Jika kemudian ada gejala sedang hingga berat maka telah disiapkan refrensi utama, yakni rumah sakit dr. Soetomo Surabaya.
“Karena rumah sakit dr. Soetomo ini memiliki tempat untuk perawatan Covid-19 yang full terpisah dengan perawatan pasien biasa,” kata Gubernur Khofifah mengungkapkan.
Meski begitu, rumah sakit lain tetap juga disiagakan. Misal rumah sakit lapangan di Indrapura juga sudah siaga. Pihaknya terus melakukan koordinasi agar bisa terisoter dan dipastikan dilakukan revitalisasi.
“Dua hari lalu saya ke Malang untuk memastikan bahwa isoter-isoter itu semua akan di reaktifasi dengan Nakes dan seluruh peralatan yang disiapkan,” kata Gubernur Khofifah.