BANGKALAN, MaduraPost – Insiden berdarah alias carok di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang terjadi pada Jumat (12/1/2024) ternyata terkuak fakta baru.
Polisi menyebut fakta baru itu datang dari pengakuan Hasan (39), dan Wardi (30) sebagai tersangka dari kasus ini.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Ismanjaya membeberkan, bahwa saat terjadi carok, Hasan dan adiknya yaitu Wardi sebenarnya menghadapi 10 orang.
Namun hanya 4 hingga 5 orang yang menghadapi Hasan dan Wardi untuk melangsungkan carok itu.
“Informasi dari tersangka (Hasan dan Wardi, red) pelaku carok ini ada 5 sampai 10 orang di TKP, tapi yang turun ke arena itu kurang lebih 4 sampai 5 orang. Terjadilah duel di situ,” kata Febri dalam keterangannya pada media, Minggu (21/1/2024) kemarin.
Meski menghadapi 5 orang sekaligus, Hasan dan Wardi tidak mundur, bahkan meski kalah jumlah, keduanya berhasil menewaskan 4 orang.
Keempat korban yakni Matterdam, Mattanjar dan Najehri yang merupakan warga Desa Larangan Timur. Sedangkan Hafid berdomisili di Desa Bumi Anyar.
Sedangkan seorang lagi lawannya selamat setelah disuruh pergi agar tak jadi korban dalam tragedi carok itu.
Sengitnya carok bahkan membuat gagang celurit milik Hasan patah. Hal ini diakui sendiri oleh Hasan saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bangkalan.
“Iya celurit saya itu yang patah,” kata hasan dalam pengakuannya di kantor polisi.
Sontak, carok yang terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi itu masih terngiang-ngiang di kepala warga Madura, khususnya warga Bangkalan.
Sebab, insiden carok maut yang terjadi pada Jumat (12/1/2024) malam itu membuat 4 tubuh manusia berkalang tanah seusai duel carok.
Penemuan 4 korban carok itu sempat diabadikan melalui kamera ponsel milik warga setempat.
Dalam video itu, terdengar dalam bahasa Madura 4 orang itu tewas.
“Settong (satu), duwa’ (dua), tello’ (tiga), iyeh empa’ se mateh (iya empat yang mati),” ucap suara pria dalam video yang beredar viral di media sosial menggunakan bahasa Madura.***