SUMENEP, MaduraPost – Kanit Idik 1 Pidum Satreskrim Polres Sumenep, Ipda Sirat, membenarkan bahwa kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oknum Bank Jatim Cabang Sumenep saat ini memang telah ditangani oleh polisi. Jumat, 19 Mei 2023.
“Proses masih Mas. Penyidikan itu. Masih nunggu dan laporan ada,” kata Ipda Sirat mengungkapkan saat dikonfirmasi media, Jumat (19/5).
Namun yang membuat aneh saat pewarta menanyakan perihal bukti surat lapor polisi.
Di mana, Ipda Sirat terkesan marah kepada media dan menanyakan kapasitas media sebagai lumbung informasi publik yang dilindungi undang-undang.
“Mau minta laporan seperti apa terus kita polisi juga sebagai apa. Konfirmasi ke Humas saja lah sampean. Ranah sampean minta LP terus bagaimana jadinya saya,” katanya dengan nada sedikit tinggi.
Pihaknya mengaku, bahwa dalam kasus ini pihaknya telah melakukan sejumlah upaya sambil menunggu proses jatuhnya sanksi (punnishment) kepada pelaku dari pihak bank.
“Ini sudah ada upaya pencabutan (laporan,red) dari korban dalam rangka nunggu keputusan inkrah saja. Itu kan ada punnishment nanti,” kata Ipda Sirat.
Diberitakan sebelumnya, salah satu oknum atau pegawai Bank Jatim Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang mahasiswi magang.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 16 April 2023 lalu. Di mana pada saat itu pelaku inisial M dan korban inisial ND dalam sebuah perjalanan ke rumah nasabah di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep.
Hal ini yang kemudian membuat geger publik utamanya masyarakat Sumenep. Informasi yang dihimpun MaduraPost, dugaan pelecehan itu terjadi di dalam mobil.
Sebelum terjadi dugaan pelecehan di dalam mobil tersebut, ada 4 orang pegawai Bank Jatim Sumenep yang ikut bersama.
Mereka diantaranya NR yang posisinya berada di jok depan di sebelah sopir, dan M duduk di jok belakang bersama ND.
Sesampainya di Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, M menurunkan NR dari mobil.
Selanjutnya, M dan ND menuju Kecamatan Lenteng. Sepulang dari Kecamatan Lenteng itulah M diduga melakukan pelecehan di dalam mobil terhadap ND.
Di dalam mobil, alias saat kejadian, ND menolak perilaku bejat M. Hal ini dibeberkan oleh salah satu narasumber yang namanya tak ingin disebutkan.
“Jangan, Pak,” tutur narasumber yang asli warga Sumenep itu menirukan suara korban.
Untuk mengetahui kebenaran adanya dugaan pelecehan seksual itu, MaduraPost mencoba menghubungi salah satu pegawai Bank Jatim Cabang Sumenep inisial ML.
Dengan meminta tak ingin menyebutkan identitas, pegawai perempuan ini mengaku baru mendengar kabar perihal desas desus dugaan tindak pidana pelecehan seksual oleh teman sekantornya alias M.
“Kalau soal itu bukan kewenangan saya menjawab. Nunggu dari bapak pimpinan dulu ya. Nanti saya sambungkan,” ujar ML pada media.
Berikutnya, sekitar pukul 12.15 WIB, pegawai itu mengontak salah satu wartawan guna memberitahu bahwa pemimpin Bank Jatim Cabang Sumenep akan bertemu pada pukul 13.00 WIB untuk memberikan keterangan.
“Nanti pukul 1 bapak akan ke sini untuk tandatangan, Mas. Jadi, sudah saya sampaikan,” kata dia.
Sekitar pukul 13.00 WIB, media ini bersama seorang wartawan lainnya mendatangi Kantor Cabang Bank Jatim Sumenep yang berlokasi di Jalan Trunojoyo Nomor 8.
Sejumlah media pun dipersilakan langsung oleh petugas bank untuk bertemu dengan pimpinan bank milik Pemprov Jatim itu.
Kepada media, Pemimpin Cabang Bank Jatim Sumenep, Mohammad Arif Firdausi, mengaku baru mendengar dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pegawainya.
“Kalau saya membenarkan ini saya keliru. Karena korban tidak laporan ke saya,” ujar dia, saat ditemui media ini bersama dua rekan media lainnya.
Arif membenarkan bahwa inisial M yang menjadi pelaku dalam dugaan kasus tersebut memang merupakan salah satu pegawai di Bank Jatim Sumenep.
Sementara soal kasus ini telah bergulir ke meja kepolisian, ia mengaku belum tahu banyak lantaran belum ada surat yang masuk dari pihak penyidik Korps Bhayangkara.
“Iya kalau ada nanti sampean tak kabari,” katanya, diakhir wawancara.***