Scroll untuk baca artikel
Daerah

DKPP Sumenep Pacu Tanam Padi 25 Ribu Hektare hingga Akhir 2025, 75 Persen Sudah Terealisasi

Avatar
14
×

DKPP Sumenep Pacu Tanam Padi 25 Ribu Hektare hingga Akhir 2025, 75 Persen Sudah Terealisasi

Sebarkan artikel ini
MUSIM TANAM. Petani menanam padi di lahan persawahan Sumenep sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan daerah. (Istimewa for MaduraPost)
MUSIM TANAM. Petani menanam padi di lahan persawahan Sumenep sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan daerah. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus mendorong capaian tanam padi sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Hingga pertengahan tahun ini, progres tanam sudah mencapai sekitar 75 persen dari target keseluruhan seluas 25 ribu hektare yang ditetapkan untuk tahun 2025.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengungkapkan bahwa sejauh ini penanaman telah dilakukan di lahan seluas 20 ribu hektare.

Baca Juga :  Truk Oleng Karena Menghindari Mobil Pick Up, 2 Orang Meninggal Dunia

Untuk mengejar sisa target, pihaknya akan memanfaatkan musim tanam berikutnya yang diperkirakan jatuh pada akhir tahun, bersamaan dengan datangnya musim hujan.

“Kami akan maksimalkan potensi musim hujan pada akhir tahun untuk menyelesaikan target yang tersisa,” ujar Chainur belum lama ini, Jumat (11/7).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan tenaga penyuluh yang aktif mendampingi petani di lapangan.

Baca Juga :  Dugaan Skandal Takut Bocor, BTN Cabang Bangkalan Berdalih Ada Miskomunikasi

Diketahui, DKPP Sumenep mengerahkan sebanyak 149 penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang tersebar di seluruh kecamatan untuk memberikan pendampingan teknis selama proses penanaman berlangsung.

“Pendampingan ini ditopang juga oleh koordinasi rutin dengan kelompok-kelompok tani guna menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di lapangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, pencapaian target ini bukan sekadar capaian angka belaka, namun bagian dari upaya besar bersama untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

Baca Juga :  Proyek Jargas di Kecamatan Dringu Probolinggo Dikeluhkan Warga

“Ini bukan hanya soal data atau statistik. Ini adalah bagian dari kontribusi daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional secara nyata,” tegas Chainur.***