SURABAYA, MaduraPost – Pelayanan SPBU 5460184 Kusuma Bangsa, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur, diprotes masyarakat. Sebab karyawan yang melayani pengisian BBM mobil, malah meninggalkan selang bensin saat aktif mengisi, pada Selasa (19/12/23) siang. Akibatnya selang nozel BBM tersebut terseret hingga terputus.
Pasalnya konsumen yang diketahui bernama Ahmad Marul warga Kabupaten Pamekasan, Madura, tidak menyadari atas kejadian tersebut. Sebab karyawan SPBU atas nama Giman, diketahui sudah berpindah pelayanan ke sisi sebelah SPBU. Dari itu konsumen mengira bahwa pengisian BBM mobil tersebut sudah selesai.
Giman disaksikan Manajer SPBU Theodurus tampak tidak terima dan menggiring kejadian tersebut dan menyalahkan konsumen. Dalihnya karyawan memang sebelumnya sudah meminta konsumen untuk mematikan mesin mobil.
“Tadi saya kan sudah menyuruh kalian untuk mematikan mesin. Kalau mesin hidup lalu berangkat dan membuat selang terputus baru kami yang salah,” dalih pihak karyawan dan manajemen SPBU.
Pihak manajer yang menyaksikan kejadian ini, tidak ambil pusing, ia langsung meminta ganti rugi dengan langsung menyebut nominal uang Rp400 ribu. Uang tersebut katanya hanya untuk dan titik kerusakan selang yang terputus. Lain lagi soal uang ongkos tukang pasang.
Meski demikian, konsumen yang diketahui bagian dari jajaran redaksi MaduraPost meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia meminta toleransi agar tidak sepenuhnya ditanggung mereka. Dengan harapan dan catatan karyawan yang bertugas tidak boleh meninggalkan dan pindah posisi saat selang bensin aktif mengisi.
Akan tetapi, Manajer SPBU Theodurus tampak cuci tangan dengan kejadian tersebut. Ia meminta kerusakan selang BBM SPBU bagaimanapun untuk diganti. Hal ini diberlakukan baik kepada karyawan yang bertugas atau konsumen yang jadi korban.
“Saya beri toleransi, uang ganti cukup Rp250 ribu. Silakan kalian rembuk dan bicara baik-baik dengan karyawan yang bertugas itu (Giman). Apakah mau patungan atau bagaimana, terserah,” ketus Theodurus.
Giman pun tampak ikut kebingungan. Terlebih pimpinannya justru ikut menimpali kejadian ini kepada bawahannya. Sementara konsumen ikut bingung sikap seorang pimpinan SPBU yang kurang memberikan sikap tegas.
Konsumen akhirnya memberi uang ganti rugi senilai Rp150 ribu. Namun pihak manajemen yang sudah memasrahkan kejadian ini kepada karyawan Giman, justru angkat tangan. Sebab uang tersebut dinilai masih belum layak cukup. Hingga akhirnya konsumen itu menambah uang Rp42 ribu, sebagai uang terakhir di kantong dompetnya.
Uang itu pun dengan total Rp192 ribu diambil, meski pihak SPBU memberi kesan baik saat hendak berpamitan pulang, setelah sebelumnya dicegat saat hendak mau mencari ATM karena dinilai ingin lari dari masalah tanpa tanggung jawab.***






