SUMENEP, MaduraPost – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana kembali menyelenggarakan bursa kerja atau Job Fair pada bulan September 2025.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Eko Kurniawan Mediantoro, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Sumenep.
Menurut Eko, kegiatan tersebut tidak hanya difokuskan pada penyediaan lowongan pekerjaan semata, tetapi juga sebagai momentum untuk mendorong kesiapan mental para pencari kerja dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Meski tahun sebelumnya (2024) acara serupa berhasil menghadirkan 8.431 peluang kerja dari 32 perusahaan berbeda, tingkat partisipasi masyarakat masih tergolong minim. Hanya 608 pelamar yang mengajukan aplikasi ke perusahaan yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Angka itu memperlihatkan bahwa tantangan utama bukan pada jumlah lowongan, tapi lebih pada kesiapan dari para pencari kerja itu sendiri. Banyak yang masih enggan mencoba, atau berharap bisa langsung menduduki jabatan tinggi,” terang Eko, Sabtu (19/4).
Ia juga menyoroti kecenderungan sebagian masyarakat yang memiliki ekspektasi tinggi tanpa diiringi proses bertahap. Banyak di antaranya yang bercita-cita langsung menjadi supervisor atau manajer, tanpa mau melalui tahapan dari bawah.
“Semua ada prosesnya. Mulailah dari posisi staf, lalu naik pelan-pelan. Yang penting adalah memulai dulu,” tuturnya.
Eko pun menitipkan pesan bagi para pencari kerja agar tidak sekadar fokus mencari pekerjaan, tetapi juga memahami potensi diri masing-masing.
Ia meyakini, bahwa pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan akan memberikan hasil yang lebih optimal dan juga lebih menyenangkan untuk dijalani.
“Kalau pekerjaan itu selaras dengan potensi yang kita punya, hasilnya pasti lebih baik. Tapi sekalipun belum sesuai, tetap lakukan yang terbaik,” ucapnya.
Ia juga menekankan, bahwa kesuksesan karier dibangun lewat waktu, tanggung jawab, dan pembelajaran dari pengalaman. Tidak ada jalan pintas dalam dunia kerja.
“Kita berkembang karena menjalani proses itu, bukan karena instan,” kata Eko lagi.
Untuk meningkatkan partisipasi, Disnaker Sumenep terus menggencarkan sosialisasi, baik secara langsung ke kecamatan dan desa-desa, maupun lewat kanal digital dan media sosial.
Namun, menurut Eko, pendekatan ini tetap harus dibarengi dengan perubahan pola pikir masyarakat terhadap dunia kerja itu sendiri.
Menghadapi gelaran Job Fair 2025, Eko berharap masyarakat akan lebih aktif dan siap mengambil kesempatan. Ia juga menyampaikan harapannya agar durasi kegiatan ini bisa diperpanjang lebih dari satu hari, meskipun akan disesuaikan dengan kapasitas anggaran yang tersedia.
“Harapan kami, masyarakat lebih siap mental dan tidak ragu memanfaatkan peluang yang ada,” tutupnya.***






