SUMENEP, MaduraPost – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berkomitmen dalam melestarikan seni dan budaya lokal.
Sejumlah kebijakan telah disiapkan untuk mendukung pelaku seni dan menjaga keberlangsungan warisan budaya daerah.
Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan mengungkapkan, bahwa salah satu langkah yang diambil adalah melakukan pemantauan secara berkala terhadap komunitas seni yang ada.
“Saya sudah instruksikan kepada Kabid Kebudayaan untuk turun langsung memantau kegiatan yang dilakukan oleh para seniman,” kata Iksan dalam keterangannya pada wartawan belum lama ini, Minggu (16/2).
Dengan adanya pemantauan langsung, pihaknya dapat mengukur aktivitas seni yang berlangsung sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pemberdayaan.
Hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa program yang telah dirancang berjalan sesuai harapan.
Selain itu, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh seni sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan pesan kepada generasi muda bahwa profesi seniman memiliki nilai dan peran penting dalam kehidupan masyarakat.
“Kami selalu memberikan penghargaan kepada para tokoh seni sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung pelaku seni,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, kesenian akan terus dilibatkan dalam berbagai acara resmi pemerintah, termasuk dalam penyambutan tamu dari luar daerah.
Disbudporapar Sumenep juga secara rutin mengintegrasikan unsur seni dalam agenda wisata tahunan agar para seniman tetap memiliki wadah untuk menampilkan karya mereka.
“Kami selalu menghadirkan pertunjukan seni dalam penyambutan tamu, seperti pada acara gala dinner kemarin. Selain itu, kalender event yang kami buat bertujuan untuk memberdayakan para seniman dengan melibatkan mereka secara aktif,” terangnya.
Selain itu, beberapa komunitas seni seperti musik tong-tong, tari Moang Sangkal, dan kelompok seni lainnya juga diarahkan untuk tampil di destinasi wisata tertentu.
“Misalnya, pertunjukan klenengan dan tari kami tempatkan di Pendopo Agung Keraton Sumenep, sedangkan musik dangdut rutin digelar di Pantai Lombang dan Slopeng setiap akhir pekan,” katanya.
Menurutnya, semua langkah ini merupakan bagian dari komitmen dalam menjaga kelestarian seni dan budaya yang diwariskan oleh leluhur.
Ia menegaskan, bahwa kesenian harus diwariskan dari generasi ke generasi agar tetap menjadi identitas daerah.
“Kami ingin seni dan budaya berjalan beriringan dengan industri pariwisata, sehingga tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan para seniman serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.***