PAMEKASAN, MaduraPost – Direktur Indonesian Analysis Politi and Policy Consulting (Ide@) Samhari menyikapi serius rencana eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang akan difokuskan di wilayah utara, Kecamatan Batumarmar dan Pasean.
“Pemerintah harus memastikan bahwa proses eksplorasi ini dilakukan dengan standar yang tinggi dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lokal, terutama di wilayah-wilayah yang akan terdampak langsung seperti Batumarmar dan Pasean,” kata Samhari kepada MaduraPost pasca kegiatan diskusi potensi migas yang digelar Jurnalis Center Pamekasan (JCP) di Hotel Azana, Rabu (14/8).
Pasalnya, mantan aktivis GMNI ini menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan eksplorasi yang rencananya akan dilaksanakan oleh PT Oil Erlindo Contraction sebagai kontraktor utama.
Menurut dia walaupun eksplorasi Migas memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian lokal, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan secara serius.
“Kita tidak bisa hanya melihat dari sisi ekonomi saja. Dampak lingkungan dan sosial juga harus dipertimbangkan dengan matang,” ujarnya.
Meski demikian, Samhari menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tahap pelaksanaan eksplorasi serta mengingatkan bahwa masyarakat berhak mengetahui detail mengenai rencana tersebut.
“Termasuk potensi risiko dan keuntungan yang akan diterima oleh masyarakat Pamekasan, khususnya di wilayah utara. Jangan sampai kepentingan masyarakat terabaikan,” ungkapnya.
Kata dia, pemerintah daerah dan perusahaan terkait, termasuk PT Oil Erlindo Contraction, harus membuka ruang dialog yang jujur dan terbuka dengan masyarakat terdamak khususnya warga di Kecamatan Batumarmar dan Pasean.
Selain itu, Samhari juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan eksplorasi tersebut.
“Ada banyak kasus di Indonesia di mana eksplorasi Migas menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Kita tidak ingin hal yang sama terjadi di Pamekasan,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah harus benar-benar memastikan bahwa semua prosedur dan regulasi dipatuhi dengan baik.
Rencana eksplorasi Migas di Pamekasan ini masih dalam tahap awal, dan belum ada keputusan final mengenai kapan tepatnya eksplorasi akan dimulai.
Namun, reaksi dari masyarakat mulai menunjukkan bahwa isu ini akan terus menjadi perhatian publik di Pamekasan, khususnya di wilayah utara yang menjadi sasaran utama eksplorasi.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan diharapkan dapat merespons kekhawatiran yang disampaikan dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam proses ini akan membawa manfaat yang maksimal bagi masyarakat tanpa mengabaikan aspek-aspek penting lainnya.
Sementara itu, CEO PT Oil Erlindo Contraction, HM Rudiyanto memahami dan menghargai kekhawatiran yang disampaikan oleh masyarakat. Meski demikian, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan setiap tahap eksplorasi sesuai dengan standar tertinggi, baik dari sisi teknis maupun lingkungan.
“Kami akan memastikan bahwa seluruh prosedur yang berlaku dipatuhi dengan ketat, serta melibatkan masyarakat lokal dalam setiap keputusan yang diambil terkait proyek ini,” ujar HM Rudiyanto.
Rudiyanto akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa informasi yang relevan dapat diakses oleh publik.
“Kami percaya bahwa dialog terbuka dan transparan adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan mendukung keberhasilan proyek ini,” pungkasnya.***






