PAMEKASAN, Madurapost.id – Pemerhati dan para petani tembakau mengeluhkan sikap serta langkah Pemerintah Kabupaten dan anggota DPRD Kabupaten Pamekasan yang sepertinya tidak serius dalam pembelaannya terhadap para petani tembakau.
Hal itu terbukti, dengan tidak hadirnya Bupati dan Pimpinan DPRD Pamekasan ke setiap gudang tembakau dan ketengah-tengah masyarakat khususnya kepada para petani yang pada faktanya sampai hari ini harga tembakau sembraut.
Salah seorang pemerhati tembakau Pamekasan Juhari mengatakan, kalau Bupati Baddrut Tamam dan anggota DPRD termasuk Ketua DPRD Pamekasan harus turun ke setiap gudang tembakau.
“Jadi masalah tembakau ini, Bupati Baddrut Tamam dan wakil rakyat termasuk Ketua DPRD Pamekasan harus turun ke bawah untuk nyurvei grade-grade di setiap gudang, terutama di gudang garam dah grandel,” katanya, Minggu (13/09/2020).
Juhari berharap, agar tembakau-tembakau yang layak itu dibeli sesuai dengan kualitasnya.
“Tidak harus dengan harga segini-segitu, dan tidak harus harga yang melambung, artinya tidak harus harga 30 ribu atau 40 ribu, ya kalau memang pantas 20 ribu ya sudah 20 ribu, itu permintaan masyarakat Pamekasan, ya kalau bukan Bupati dan Wakil Rakyat yang peduli ke Pamekasan ya siapa lagi,” kesalnya pada saat ditemui di salah satu gudang tembakau di Pamekasan.
Kemudian salah seorang Kepala Desa sekaligus Petani tembakau mengatakan, dirinya berharap agar Bupati dan DPRD Pamekasan benar-benar memperjuangkan para petani tembakau.
“Artinya Bupati dan DPRD Pamekasan itu harus turun dan terjun langsung ke tengah-tengah para petani dan ke gudang tembakau agar tahu seperti apa kondisinya, bukan hanya mendengarkan saja, saya berharap agar Bupati dan DPRD Pamekasan itu benar-benar menjadi penupang para petani tembakau, kalau bukan Bupati dan DPRD Pamekasan yang bisa mengangkat martabat para petani, ya siapa lagi,” harapnya. (Mp/nir/uki/kk)