SUMENEP, MaduraPost – Salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinilai tidak pro aktif oleh warga.
Pasalnya Bumdes yang diberi nama Mutiara Tanjung ini dinilai tidak tranparansi terhadap masyarakat, baik pengelolaan maupun struktural kepengurusan.
Andika, salah seorang warga Dusun Binaba, Desa setempat, mengaku mengetahui, bahwa Dana Desa (DD) BUMDes sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 tidak ada yang bisa di pertanggungjawabkan.
Faktanya, DD yang diberikan kepada Bumdes Mutiara Tanjung, pada tahun 2017 sebesar Rp.50.000.000,-, tahun 2018 Rp.100.000.000,-, dan tahun 2019 Rp.200.000.000,-, dinilai tidak jelas peruntukannya.
“Sedangkan Bumdes Mutiara Tanjung selama menerima penguatan modal dari Pemerintah Desa (Pemdes) tidak jelas pertanggungjawabannya setiap akhir tahun terhadap adanya modal yang dikelola,” ungkap dia, saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (27/6).
Sebagai BUMDes, wadah untuk mendongkrak perekonomian Desa, Pemdes Tanjung telah membeli satu buah kapal untuk digunakan sebagai alat transportasi penyebrangan antara Desa Tanjug ke Pulau Gili Genting.
“Tapi, dana pembelian kapal BUMDes sudah dinilai mark up anggaran,” tudingnya.
Melihat kepengurusan BUMDes Tanjung, Andika juga memaparkan, bahwa keseluruhan pengurus sudah tidak lagi mengantor sejak tahun 2019 lalu.
Disebutkan, semua pengurus BUMDes Tanjung yang sudah mulai tidak pro aktif diantaranya adalah inisial MH sebagai ketua, FW sebagai sekretaris, M sebagai bendahara, dan MY, S, Z, NF sebagai jajaran anggota kebawah.
“Hingga saat ini, semua pengurus sudah tidak aktif dan tidak lagi ngantor,” jelas dia.
Sementara itu, MaduraPost.id mencoba menelisir kebenaran tersebut. Namun, hingga berita ini dinaikkan, belum ada keterangan resmi dari Kepala Desa (Kades) setempat.
Meski saat dihubungi melalui sambungan selularnya terdengar aktif. Begitupun, ketua BUMDes Mutiara Tanjung, belum ada keterangan lebih lanjut. (Mp/al/rul)