PAMEKASAN, MaduraPost – Kegiatan sayembara Bea Cukai Madura tentang BC Madura Award yang menyasar ke sejumlah perusahaan rokok (PR) menuai tanda tanya.
Alasannya kegiatan tersebut selain dinilai hanya kegiatan seremonial yang tekesan pura-pura, di tengah banyaknya PR nakal. Hal inilah yang menjadi pemicu.
Dilansir dari bcmadura.beacukai.go.id, penilaian BC Madura Award ada empat kategori yang diberikan kepada PR, di antaranya kontribusi penerimaan negara di bidang cukai tahun dalam jumlah tertentu.
Kemudian perencanaan produksi terbaik berdasarkan perbandingan permohonan penyediaan pita cukai (P3C) dan pemesanan pita cukai (CK-1)
Berikutnya adalah keberhasilan ekspor berkelanjutan, dan pabrik rokok terbaik berdasarkan kontribusi penerimaan negara, perencanaan produksi, terpatuh, dan pelaporan hasil produksi.
Aktivis pemuda pantura Achmad Humaidi mengkritik kegiatan sayembara tersebut. Bagi dia kegiatan ini hanya formalitas.
“Apanya yang mau dinilai, semua PR di Madura banyak melanggar aturan, rokok ilegal banyak bersarang di warung kelontong, ini sudah cukup,” kata Humaidi, Senin 20 Februari 2023.
Humaidi menantang Bea Cukai Madura untuk turun ke lapangan melakukan penyelidikan soal banyaknya rokok ilegal.
“Ini yang dinilai PR, apanya yang mau dinilai,” ungkapnya.
Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung KPPN Pamekasan dikemas dengan acara Puncak Coffee Morning “Rokon Sataretanan”.
Kegiatan ini diikuti 105 peserta lalu diberi pemahaman tentang penguatan integritas dan edukasi tentang anti gratifikasi.
Puncak Coffee Morning “Rokon Sataretanan” adalah pemberian apresiasi yaitu BC Madura Awards Tahun 2022 kepada para pabrik rokok atas kinerja yang telah dicapai.