NASIONAL, MaduraPost – Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama kemajuan Indonesia di tengah persaingan global.
Nanda Wirya Laksana, seorang developer muda asal Madura, menyoroti bagaimana rendahnya kualitas SDM menjadi akar permasalahan di negeri ini, termasuk dalam kasus korupsi yang terus terjadi.
“Korupsi itu terjadi karena kualitas SDM yang rendah. Kalau pola pikir masyarakat sudah maju, mereka akan memahami pentingnya integritas dan tanggung jawab,” ujar Wirya pada MaduraPost, Rabu (5/2).
Menurutnya, Indonesia tidak akan bisa maju jika terus bergantung pada ekspor bahan mentah tanpa adanya nilai tambah.
Ia membandingkan situasi ini dengan negara-negara maju yang mengandalkan teknologi sebagai kekuatan utama ekonomi mereka.
“Negara Barat bisa menjual satu barang kecil dengan harga jutaan dolar. Sementara kita? Berapa ton batu bara dan berapa liter minyak sawit yang harus kita jual untuk mendapat satu juta dolar?,” tambahnya.
Ia mencontohkan Jepang sebagai negara yang berhasil menjadi kekuatan ekonomi dunia meskipun memiliki sumber daya alam yang terbatas.
Menurut Wirya, keberhasilan Jepang terletak pada pengembangan teknologi dan inovasi, bukan pada eksploitasi sumber daya alam semata.
Selain itu, ia juga menyoroti ancaman mentalitas anak bangsa akibat maraknya judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol).
Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas dalam memberantas praktik-praktik tersebut.
“Jika ini dibiarkan, mental generasi muda kita akan rusak. Mereka akan terbiasa dengan pola pikir instan, ingin kaya tanpa usaha, dan akhirnya terjerumus dalam utang atau kriminalitas,” jelasnya.
Wirya menekankan pentingnya peningkatan semangat kerja dan semangat belajar sejak usia dini sebagai langkah fundamental dalam membangun SDM berkualitas.
“Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau dari kecil sudah dibiasakan untuk belajar dengan giat dan bekerja keras, kita akan punya generasi yang siap bersaing,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan kualitas SDM masa depan.
Oleh karena itu, pemerintah harus benar-benar selektif dalam merekrut serta melatih calon tenaga pendidik.
“Guru adalah ujung tombak kemajuan bangsa. Kalau kualitas guru rendah, bagaimana bisa mencetak generasi yang unggul?” katanya menutup pernyataan.
Dengan meningkatnya kesadaran dan aksi nyata dalam pembangunan SDM, Wirya yakin bahwa Indonesia bisa keluar dari ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan mulai bersaing di bidang inovasi serta teknologi.***