SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, didemo ratusan mahasiswa. Selasa, 11 Januari 2022 pagi.
Mereka tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Komisariat (PK) STKIP PGRI Sumenep.
Demo kali ini mahasiswa menyoal tentang grand design pendidikan yang ada di Kabupaten Sumenep. Dimana, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, dinilai minim pengalaman soal pendidikan.
Diketahui, Agus Dwi Saputra pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep. Hingga akhirnya dalam rotasi jabatan beberapa Minggu lalu, ia menjabat sebagai Kadisdik Sumenep.
Dalam aksi itu, Agus menemui para pendemo. Sayangnya, para pendemo merasa dikecewakan sebab jawaban Agus tidak sesuai tuntutan mahasiswa.
Beberapa menit aksi berselang, mahasiswa hampir ricuh dengan aparat. Pasalnya, kawat berduri yang menhalangi mahasiswa menjadi penyebabnya.
Korlap Aksi, Nur Hayat mengatakan, Kepala Disdik Sumenep yang baru minim pengalaman dan kualitas pendidikannya diragukan.
Terbukti, saat ditanya ada berapa jumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, dirinya tak bisa menjawab.
“Maka dari itu kita datang kesini mumpung masih awal, kami mempertanyakan komitmen dan keseriusan menjawab persoalan pendidikan di kabupaten Sumenep. Ternyata tadi tidak bisa menjawab,” kata Hayat, pada sejumlah media, Selasa (11/1).
Tuntutan mahasiswa pertama mengevaluasi Pendidikan di Kabupaten Sumenep. Kedua, Kepala Disdik Sumenep menyampaikan komitmen dan visi-misi terkait pendidikan Kabupaten Sumenep ke depan.
Ketiga, Kepala Disdik Sumenep menyampaikan keseriusan dalam penyelesaian persoalan pendidikan. Keempat, kalau tidak siap mundur.
“Kepala Disdik Sumenep tidak serius menjawab persoalan pendidikan yang ada di Sumenep, itu poin nya,” kata Hayat menjelaskan.
“Maka, kalau tidak serius dengan tuntutan yang empat ini, atau tidak siap, maka mundur saja dari Kepala Disdik Sumenep,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, merespon santai tentang tudingan mahasiswa terkait kapasitasnya yang tidak layak menjabat sebagai Kepala Disdik Sumenep. Menurutnya hal ini menjadi wajar.
Agus berkata, bahwa saat ini dirinya masih fokus pada penyempurnaan data base, sebab data Disdik kebanyakan belum valid.
“Mereka wajar menilai seseorang itu hak mereka. Kalau saya ditanya saya menjawab ngawur juga gak berani. Minimal saya harus berfikir data itu harus valid, dan kita masih fokus perbaikan data, tapi kita buktikan nanti,” kata Agus menegaskan.