BANGKALAN, Madurapost.id – Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron kembali tunda pelantikan dewan pendidikan kabupaten Bangkalan dengan dalih terkendala wabah covid-19.
Sudah ada 22 nama yang disetorkan oleh panitia seleksi (pansel) terhadap bupati Bangkalan, dan nantinya harus memilih 11 orang saja yang direkomendasikan lolos.
Sebanyak 63 medaftarkan diri untuk ikut andil dalam membangun pendidikan di kabupaten Bangkalan, yang dimulai sejak Januari 2020 atau 6 bulan lalu. 22 nama terpilih sudah disetorkan sejak bulat Maret kepada Bupati Bangkalan, namun hingga kini masih belum ada kejelasan.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menjelaskan, Pelantikan yang selalu ditunda disebabkam belum ada keputusan untuk 22 nama yang telah dipegangnya tersebut. Dia hanya berjanji akan mengumumkan nama yang terpilih nantinya.
“Pelantikannya nanti bisa tahun 2021, nanti juga sebelum 2021 komposisi ini sudah ada paling tidak nama-nama yang terpilih. Segera, nanti akan kami umumkan dan lantik,” Kata Ra Latif. Rabu (17/05/2020)
Bupati Bangkalan menambahkan, bahwa dengan anggaran yang terpangkas untuk pengalihan penanganan covid-19 di Bangkalan, menyebabkan enam dewan pendidikan tidak dilantik.
“Karena adanya refocusing ini, tahun depan tinggal pelantikan seremonial saja” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Seleksi Dewan Pendidikam Bangkalan Aliman Haris mengatakan, Sudah hampir 4 bulan hasil seleksi 22 calon dewan pendidikan kabupaten Bangkalan diserahkan terhadap bupati oleh pansel, namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti.
“Merasa aneh. Pasalnya hasil seleksi ke 22 pendaftar tersebut tidak kunjung dipilih dan di umumkan. Bahkan, akan dilantik pada tahun 2021 dengan alasan anggaran di refocusing,” ujarnya.
Desakan dari pansel sejak lama minta segera ditentukan dari 22 ke- 11 lalu dilantik, namun bupati Bangkalan belum menentukan. Pemkab harus segera menentukan dan melantik dewan pendidikan yang sudah melalui proses panjang tersebut.
“Alasan Pemkab menunda karena adanya refocusing, berarti dewan pendidikan bukan prioritas. Sebab, sudah dari awal anggarannya telah disediakan,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, jika sekarang anggaran pelantikan dan lain-lain terkait Dewan Pendidikan itu masuk refocusing, berarti Dewan Pendidikan yang semula mendapat respon luar biasa dari pemerhati pendidikan Bangkalan dianggap bukan prioritas.
“Jangan-jangan bupati lupa yang ingin membenahi pendidikan di Bangkalan, atau jangan-jangan bupati tidak merasa sedang dipengaruhi oleh yang tidak menginginkan pendidikan di Bangkalan ada perbaikan,” ujarnya.
Aliman Harist selaku pansel merasa kecewa atas tidak jelasnya jadwal pelantikan dewan pendidikan, dirinya menilai bukan masalah refocusing anggaran.
“Sangat merasa kecewa atas mentalitas komitmen pejabat Pemda yang bermasalah. Karena saya yakin tanpa mengotak-atik refocusing bisa mengambil anggaran yang lain. Melihat seleksi sudah berjalan,” pungkasnya. (Mp/sur/kk)