Headline

Cuci Tangan Manajemen BRI Sumenep Hingga Dugaan Suap Nasabah Tutup Kasus Terkuak Sistematis

Avatar
×

Cuci Tangan Manajemen BRI Sumenep Hingga Dugaan Suap Nasabah Tutup Kasus Terkuak Sistematis

Sebarkan artikel ini
KANTOR. Potret Kantor BRI Cabang Sumenep, yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Nomor 135-A. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Rencana akal bulus manajamen perbankan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terendus sedikit demi sedikit. Jumat, 3 November 2023.

Kasus penipuan yang dilakukan oknum pegawai BRI Sumenep seolah menjadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak, meski sudah selesai di tahun 2018 silam.

Kini, kejanggalan kasus penipuan pinjaman dana KUR di BRI Sumenep, semakin terkuak.

Tidak hanya soal nama nasabah yang tercatat merah di BI Checking, akan tetapi pihak bank diduga kuat cuci tangan atas kasus tersebut.

Hal itu disampaikan nasabah BRI Sumenep, Achmad Suji, warga Kerta Timur, Kecamatan Dasuk.

Pria berusia sekitar 70 tahun ini menyebutkan, penipuan pinjaman dana KUR yang dilakukan oknum pegawai BRI Sumenep inisial A nyatanya dilakukan secara sistematis, struktur dan rapi.

Sebab, kata pria yang akrab disapa Pak Suji ini mengungkapkan, tidak semua kesalahan atas kasus itu dilakukan A seorang.

Melainkan, semua manajemen BRI Sumenep diduga kuat terlibat. Mantan kepala sekolah di salah satu lembaga pendidikan Desa Nyapar ini membeberkan satu persatu informasi yang ia tahu.

“Termasuk tandatangan kami itu ditiru oleh oknum pegawai BRI ini,” kata Pak Suji mengungkapkan saat dihubungi media ini beberapa hari lalu, Jumat (3/11).

Baca Juga :  Media Sosial dan LSM MADAS Soroti Proyek TPT Ambruk di Desa Kertagenah Tengah Kadur Pamekasan

“Sehingga, saya bilang, ini tidak bisa hanya menyalahkan oknum inisial A saja. Sebab, bank ini kan BUMN, kok bisa peristiwa begini tidak tahu?,” kata Pak Suji menimpali dengan nada heran.

Seharusnya, kata Pak Suji, pihak bank menjalankan mekanisme perbankan dengan benar. Ia menuding, semua manajemen BRI diduga terlibat atas kasus tersebut.

“Itu pastinya kan ada tukang surveinya, pengawasnya, hingga ada yang memberikan disposisi. Jadi menurut saya, bukan hanya A yang keliru, tapi semua manajemen di bank itu sendiri,” tuding Pak Suji dalam keterangannya.

Korban penipuan pinjaman dana KUR BRI tahun 2018 lalu itu terbilang banyak. Warga Kecamatan Dasuk menjadi zona merah kala itu.

“Tapi masih banyak nasabah BRI di Kecamatan Dasuk yang sampai saat ini masih belum selesai juga kasusnya. Saya merasa kasihan,” kata Pak Suji merasa iba.

Meski kasus ini sudah dianggap selesai oleh pihak BRI Kantor Cabang Sumenep, namun trauma yang dirasakan para nasabah sulit untuk hilang.

Imbasnya, mereka tidak lagi bisa mengajukan pinjaman dana KUR di bank plat merah ini.

“Walaupun sudah lunas ini sangat sulit melakukan pinjaman lagi,” ucap Pak Suji.

Baca Juga :  Dinsos P3A Sumenep Salurkan 6 Ribu Paket Sembako di 6 Kecamatan

“Pihak BRI ini kami nilai sudah cuci tangan. Kenapa saya bilang demikian, karena masyarakat yang dijadikan korban. Padahal ini murni kekeliruan manajemen pihak bank sendiri,” sambungnya.

Pihaknya berharap, pihak BRI seharusnya melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus yang telah merugikan nama nasabahnya sendiri itu.

“Jadi jangan serta merta kesalahan itu dibebankan semua kepada nasabah. BRI jangan tutup mata, telaah dulu, yang salah itu siapa? pihak manajemen apa nasabah,” kata Pak Suji menegaskan.

Cerita Pak Suji, banyak nasabah BRI yang melunasi angsuran pinjaman KUR sebelum batas waktu angsuran atau jatuh tempo.

Alasannya, takut peminjaman dana KUR yang diajukan bertambah dengan sendirinya tanpa sepengetahuan pemohon atau nasabah itu sendiri.

Trauma, menjadi salah satu bukti nasabah BRI di Kecamatan Dasuk memilih untuk pindah menjadi nasabah bank lain.

Sekedar informasi, oknum pegawai BRI Sumenep inisial A yang terlibat kasus penipuan dana KUR itu sudah dinonaktifkan pasca peristiwa ini mencuat.

Dikonfirmasi terpisah belum lama ini, Bagian Supervisor Kantor BRI Cabang Sumenep, Ihwan, mengaku sudah mendatangi nasabah yang menjadi korban penggelapan pinjaman dana KUR di Kecamatan Dasuk itu.

Baca Juga :  Pemilik Rokok Ilegal Merek NiCE dan ST Akui Punya 1 Mesin

Lastarè pon ba’ari’ kaulâ, Pa’. kaulâ bâ’âri’ ka ka’essa’ pon, ka Pa’ Suji ghânèka. Èngghi dhingghâl ḍhimèn ghi, nèka’ kaulâ ghi’ apel pagi,” jawab Ihwan dalam bahasa Madura saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.

“Sudah itu kemarin, Pak. Saya kemarin sudah ke sana dah, ke Pak Suji. Ya, sudah dulu ya ini saya masih doa pagi,” sambung Ihwan dengan nada terburu-buru.

Ditanya tentang kesan bahwa manajemen BRI Sumenep diduga cuci tangan dengan melimpahkan beban kesalahan ke pihak nasabah, Ihwan berkelit dan langsung memutus sambungan teleponnya.

Enten, mala ano napa.. Enten ta’ aḍhâbu nga’ ghânèka,” ucap Ihwan dalam bahasa halus Madura.

“Nggak, malah anu, apa.. jadi bukan bilang begitu,” dalihnya dan langsung menutup sambungan selularnya.

Atas kasus ini, pihak BRI Kantor Cabang Sumenep diduga telah menyuap korban dengan iming-iming dapat mengajukan pinjaman dana KUR.

Sebab, korban penipuan pinjaman dana KUR BRI warga Kecamatan Dasuk itu beberapa kali dihubungi kembali untuk dikonfirmasi terkait pernyataan pihak BRI di atas, dirinya sudah tidak lagi merespon telepon wartawan.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.