PAMEKASAN, MaduraPost – Sang maestro pelawak legendaris Putra Buana, Buarto, warga asal Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia pada Selasa, 23 Juli 2024.
Buarto, yang dikenal sebagai pelawak kondang, telah lama berkecimpung dalam dunia lawak bersama rekannya, Sukkur. Keduanya terkenal di wilayah Pulau Madura dan Tapal Kuda, Jawa Timur.
Ucapan duka cita datang dari berbagai kalangan, terutama rekan-rekan sejawatnya di dunia hiburan lawak dan musik hadrah. Salah satunya dari akun Facebook Choirul Anwar.
“Kami atas nama keluarga besar Qasha’id Hindi Al Abror Gheoghe turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya cak Buarto, pelawak senior yang sekaligus merupakan salah satu maestro lawak Madura, Jawa Timur,” tulis Choirul.
Choirul juga menyampaikan terima kasih kepada mendiang atas karya dan seninya yang sangat menginspirasi banyak orang.
“Terima kasih cak Buarto, selama ini antum sudah menemani dan menghibur kami masyarakat Madura. Di mana ada antum dan cak Sukkur, di situ pasti ada tawa bahagia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Choirul menambahkan bahwa Buarto bukan hanya sekadar pelawak senior, melainkan juga guru emosional di dunia panggung hiburan.
“Bagi saya pribadi, antum bukan hanya rekan kerja, melainkan juga seorang guru, karena materi lawakan yang saya bawakan bersama Ustadz Abdul Azies Alabror di atas panggung kebanyakan terinspirasi dari materi-materi lawakan antum bersama cak Sukkur,” ungkapnya.
Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh AS Situ Dio. Menurutnya, Buarto telah membuat banyak orang terhibur dan terinspirasi oleh karyanya.
“Pak Dhe Buarto adalah seorang pelawak legendaris, sosok yang lucu, ceria, dan menghibur. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah dan ditempatkan di sisi Allah Yang Terbaik. Amin, Amin,” tulisnya di akun Facebook-nya.***