SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Desa (Pemdes) Badur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapat kecaman keras dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Kamis, 5 Oktober 2023.
Pasalnya, Pemdes Badur dinilai gelap mata dan tidak pernah melakukan koordinasi bersama pihak BPD dalam perihal apapun.
Parahnya lagi, Ketua BPD Badur, Hosnan A (42), berikut 3 anggotanya mengaku tidak menerima gaji sama sekali.
“Baru hari tanggal 3 Oktober 2023 BPD ikut musyawarah, dikarenakan baru tanggal 2 Oktober 2023 BPD Badur mendapatkan surat undangan. Selama Tahun 2022 sampai 2 Oktober 2023 BPD tidak diikutsertakan dalam musyawarah desa dan persetujuan peraturan desa, baik meliputi penetapan APBDesa, Perdes, LPJ APBDes dan Perdes RKPDesa,” kata Hosnan saat dikonfirmasi media melalui sambungan teleponnya, Kamis (5/10).
Hosnan juga mengaku sangat kecewa, sebab sejak Januari 2022 hingga Oktober 2023, pihaknya sepeser pun tidak menerima gaji selama ia menjabat sebagai Ketua BPD Badur.
Pada media, Hosnan bercerita panjang lebar bagaimana dirinya saat ini tengah memperjuangkan hak yang belum ia dapatkan.
Namun sayang, kata Hosnan, Pemdes Badur utamanya Kepala Desa (Kades) Badur, Atnawi, tidak menggubris hal itu.
“Kades hanya diam. kritik kepada Camat yang tahu tapi hanya berdiam diri. Kritik kepada pendamping desa yang tidak dibolehkan membahas hal apapun, padahal sangat penting dibahas dan pendamping diduga ada keberpihakan,” kata Hosnan memaparkan.
Atas hal tersebut, sebagai bentuk kekecewaan, Hosnan memberikan pernyataan sikap, yaitu menolak semua hasil kerja Kades Badur, Atnawi.
“Ya karena tidak lewat Musdes dengan BPD, makanya kami kecewa,” sesalnya.
Saat dilakukan upaya konfirmasi oleh media ini, Kades Badur, Atnawi, belum ada merespon meski terdengar nada dering teleponnya aktif.
Senada dengan kondisi Kades Badur, Atnawi, yang sulit dihubungi, Camat Batuputih, Zaenal Arifin, juga belum bisa dimintai keterangan hingga berita ini diterbitkan.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) Sumenep, Anwar Syahroni menegaskan, bahwa seharusnya Pemdes dan BPD memiliki keterikatan emosional yang utuh.
“Pemdes dan BPD harus aktif dalam melaksanakan tugasnya masing-masing,” kata Anwar dalam keterangannya pada media, saat dihubungi melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.
Pihaknya juga berjanji akan segera menindaklanjuti fenomena yang terjadi di Desa Badur tersebut.
“Akan ditindaklanjuti informasi ini,” pungkasnya.***






